 
									JAKARTA – Sebuah kejutan besar mengguncang dunia sepak bola nasional. Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) pada Kamis (16/10/2025) secara resmi mengumumkan berakhirnya kerja sama dengan Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala Tim Nasional (Timnas) Indonesia. Keputusan ini diambil setelah serangkaian evaluasi menyeluruh, terutama menyusul kegagalan Tim Garuda melangkah lebih jauh dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Meskipun PSSI menyebut keputusan ini sebagai kesepakatan bersama, isu pemecatan santer terdengar setelah performa buruk di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Di bawah komando Kluivert, Indonesia gagal meraih satu pun kemenangan dan tersingkir, mengubur mimpi lolos ke Piala Dunia 2026.
Kepala PSSI, Erick Thohir, dalam konferensi pers di Jakarta, menyatakan apresiasi atas dedikasi dan kontribusi yang telah diberikan oleh mantan striker legendaris Belanda itu. “Kami berterima kasih kepada Patrick Kluivert dan seluruh staf pelatih atas kerja kerasnya selama ini. Namun, setelah melakukan peninjauan mendalam dan mempertimbangkan target jangka panjang tim nasional, kami sepakat untuk tidak melanjutkan kerja sama. Ini adalah langkah yang harus diambil demi kemajuan sepak bola Indonesia,” ujar Thohir dengan nada serius.
Resmi Patrick Kluivert Dipecat Dari Kursi Pelatih Timnas Indonesia
Patrick Kluivert ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia pada Januari 2025, menggantikan Shin Tae-yong, dengan ambisi besar membawa Skuad Garuda lolos ke Piala Dunia 2026. Kontraknya terjalin hingga tahun 2027. Namun, hanya dalam waktu kurang dari 10 bulan, perjalanan kariernya di Tanah Air harus terhenti.
Sejak awal kepemimpinannya, Kluivert telah memimpin delapan pertandingan resmi Timnas Indonesia. Sayangnya, hasilnya jauh dari konsisten: hanya tiga kemenangan, satu hasil imbang, dan empat kali menelan kekalahan, termasuk dua kekalahan krusial di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Arab Saudi dan Irak yang memastikan Indonesia tersingkir.
Tekanan publik dan desakan suporter untuk memecat Kluivert sudah memuncak sejak kegagalan tersebut. Kritik tajam diarahkan pada strategi, komposisi pemain, dan kurangnya progres yang signifikan dalam permainan tim. Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, sebelumnya juga telah mengindikasikan bahwa ia akan melaporkan secara transparan seluruh evaluasi kinerja Kluivert dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI, dan keputusan akhir berada di tangan Exco.
“Ini adalah tantangan yang sulit untuk dihadapi, karena saya melihat betapa kerasnya semua orang bekerja. Saya berharap masyarakat Indonesia tetap bangga dengan para pemain,” kata Kluivert tak lama setelah kekalahan yang menjadi penentu nasibnya, mengisyaratkan ketidakpastian masa depannya.
Dengan kekosongan kursi pelatih kepala, PSSI kini dituntut untuk bergerak cepat. Erick Thohir menyampaikan bahwa PSSI telah menyiapkan beberapa opsi pelatih baru, baik dari dalam maupun luar negeri. Fokus PSSI selanjutnya adalah mempersiapkan Timnas Indonesia untuk agenda penting berikutnya, termasuk Piala AFF dan Kualifikasi Piala Asia. bolaqiuqiu
Isu kembalinya mantan pelatih Shin Tae-yong sempat mencuat seiring dengan terancamnya posisi Kluivert. Namun, Shin Tae-yong sendiri telah membantah rumor tersebut. “Rumor tentang kemungkinan saya kembali melatih di Indonesia sama sekali tidak benar,” tegasnya.
Keputusan PSSI memecat Patrick Kluivert menandai akhir dari eksperimen jangka pendek dengan legenda Eropa tersebut dan membuka lembaran baru dalam upaya PSSI menemukan sosok yang tepat untuk membangkitkan kembali performa Timnas Indonesia di kancah internasional. Publik kini menanti nama pelatih baru yang diharapkan mampu mengembalikan kepercayaan dan mencapai target ambisius selanjutnya.