Borussia Mönchengladbach akhirnya mengakhiri paceklik kemenangan yang menyiksa selama tujuh bulan di Bundesliga melalui drama sengit melawan FC St. Pauli di Millerntor-Stadion. Kemenangan 2-1 ini menjadi momen bersejarah bagi Die Fohlen, yang terakhir kali merasakan tiga poin liga pada 29 Maret 2025 saat mengalahkan RB Leipzig 1-0. Bek andalan asal Indonesia, Kevin Diks, menjadi pahlawan dengan gol penentu di injury time, sekaligus mengukir namanya sebagai pemain Indonesia pertama yang mencetak gol kemenangan di kompetisi elite Eropa ini.
Pertandingan dimulai dengan tekanan tinggi dari tuan rumah St. Pauli, yang sedang berada di papan tengah klasemen. Gol pembuka datang lebih dulu dari kaki Elias Saad pada menit ke-28, memanfaatkan kelengahan lini belakang Gladbach. Skor 1-0 membuat suporter tuan rumah bergemuruh, sementara tim tamu terlihat grogi setelah delapan laga tanpa kemenangan di liga domestik musim 2025/26. Pelatih Gerardo Seoane, yang berada di bawah tekanan besar, melakukan perubahan taktis di babak kedua dengan memasukkan Franck Honorat dan Haris Tabakovic untuk menambah daya gedor serangan.
Kevin Diks, yang bergabung dengan Gladbach pada Juli 2025 dari FC Copenhagen, tampil penuh 90 menit plus tambahan waktu. Pemain berusia 29 tahun ini tidak hanya solid di posisi centre-back, tapi juga sering maju membantu serangan. Pada menit ke-67, umpan silang Honorat disambut sundulan Tabakovic untuk menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Momentum berbalik ke kubu Gladbach, yang mendominasi penguasaan bola hingga 58 persen. Diks, dengan pengalaman membela Timnas Indonesia di kualifikasi Piala Dunia 2026, menunjukkan ketenangan luar biasa. Ia mencatat 46 tekel sukses dan memenangkan 70 persen duel udara sepanjang musim ini, menjadikannya pilar pertahanan yang tak tergantikan.
Puncak drama terjadi di menit ke-90+3. Diks, yang biasanya bertahan, maju ke kotak penalti saat sepak pojok. Bola liar dari sundulan rekan setimnya jatuh di kakinya, dan dengan tendangan voli keras dari jarak 12 meter, Diks melepaskan tembakan yang tak mampu dihalau kiper St. Pauli, Nikola Vasilj. Gol itu memicu euforia di bangku cadangan Gladbach dan membuat Borussia-Park – meski laga away – seolah bergema melalui layar besar. “Ini untuk tim, untuk fans yang sabar menunggu. Saya bangga bisa berkontribusi,” ujar Diks usai laga, seperti dikutip situs resmi klub.
Puasa kemenangan selama tujuh bulan ini bermula dari akhir musim 2024/25, di mana Gladbach finis di peringkat 10 dengan 13 kemenangan, 6 seri, dan 15 kekalahan. Musim baru dimulai buruk: delapan laga tanpa menang, hanya mengoleksi tiga poin dari hasil imbang, menempatkan mereka di dasar klasemen. Kekalahan telak 0-3 dari Bayern Munich pekan lalu semakin menambah tekanan. Namun, kemenangan di DFB Pokal atas Karlsruher SC 3-1 pada 29 Oktober lalu menjadi pemantik semangat. Di laga itu, Diks juga tampil dominan, membantu tim melaju ke babak berikutnya dan mengakhiri rentetan buruk sementara.
Bagi Diks, yang lahir di Apeldoorn, Belanda, dan memilih membela Indonesia sejak 2024, ini adalah gol pertamanya di Bundesliga. Sebelumnya, ia hanya mencetak gol di pra-musim melawan Valencia. Debutnya di liga Jerman pada Agustus 2025 saat imbang 0-0 lawan Hamburg sudah membuatnya menjadi pemain Indonesia pertama di Bundesliga. Kini, dengan kontrak hingga 2030, Diks diharapkan menjadi ikon baru bagi jutaan fans di Tanah Air. “Kevin adalah pemain serba bisa. Ia bisa bermain di semua posisi belakang dan membawa energi positif,” puji direktur olahraga Roland Virkus saat perekrutan Januari lalu.
Kemenangan ini mengangkat Gladbach ke peringkat 16 sementara dengan 6 poin, keluar dari zona degradasi. Seoane optimistis: “Ini awal baru. Kami punya skuad berkualitas, dan Diks adalah contoh dedikasi.” Sementara itu, St. Pauli turun ke posisi 12. Laga selanjutnya, Gladbach akan menjamu Freiburg, di mana Diks diharapkan kembali menjadi kunci. bolaqiuqiu
Di Indonesia, euforia melanda. Media sosial dipenuhi pujian untuk Diks, yang telah mencatat satu caps bersama Garuda dan mencetak dua gol penalti di kualifikasi. Ketua PSSI Erick Thohir tweeted: “Bangga! Kevin Diks buktikan talenta Indonesia di level dunia.” Kemenangan ini bukan hanya tiga poin, tapi harapan baru bagi Gladbach yang sedang bangkit dari keterpurukan. Dengan performa apik – 8 penampilan, 452 aksi bola, dan jarak lari 72,5 km musim ini – Diks membuktikan transfer gratis dari Copenhagen adalah investasi cerdas. Puasa tujuh bulan berakhir, dan masa depan Gladbach kini lebih cerah berkat sang bek Indonesia.
