Jakarta, 13 November 2025 – Rumor panas melanda sepak bola Indonesia: Timur Kapadze, pelatih berprestasi asal Uzbekistan, dikabarkan menjadi kandidat utama pengganti Patrick Kluivert di kursi pelatih Timnas Indonesia. Kabar ini meledak setelah Kapadze secara resmi mundur dari posisi asisten pelatih Timnas Uzbekistan di bawah Fabio Cannavaro, membuka peluang bagi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk merekrutnya. Dengan rekam jejak membawa Uzbekistan lolos ke Piala Dunia 2026 untuk pertama kali, nama Kapadze kini menjadi harapan baru bagi skuad Garuda yang haus prestasi.
Kluivert, mantan bintang Belanda, baru saja dipecat PSSI usai kegagalan Timnas Indonesia tersingkir di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Kekalahan telak 0-5 dari Australia dan hasil buruk lainnya membuat posisinya tak lagi aman. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengonfirmasi bahwa pencarian pelatih baru sedang intensif. “Kami membutuhkan sosok yang paham sepak bola Asia, disiplin, dan mampu membangun tim jangka panjang. Kapadze masuk radar kami,” ujar Thohir dalam konferensi pers virtual hari ini.
Kapadze, 44 tahun, bukan nama asing di Asia Tengah. Lahir di Tashkent pada 5 September 1981, ia memulai karier sebagai gelandang tangguh dengan 119 caps untuk Timnas Uzbekistan, mencetak 10 gol. Pengalaman bermainnya di klub-klub seperti Pakhtakor Tashkent, Incheon United (Korea Selatan), dan Sharjah (Uni Emirat Arab) memberinya wawasan mendalam tentang kompetisi Asia. Transisi ke pelatihan dimulai pada 2022, ketika ia memimpin Timnas U-23 Uzbekistan ke final Piala Asia U-23 2024 dan lolos ke Olimpiade Paris—prestasi bersejarah yang membuatnya dijuluki “Arsitek Emas” di negaranya.
Puncak karirnya datang di tim senior. Sebagai pelatih kepala, Kapadze membawa Uzbekistan finis runner-up Grup A kualifikasi Piala Dunia, mengalahkan rival kuat seperti Iran dan Qatar. “Kami bermain dengan hati dan strategi cerdas. Uzbekistan bukan favorit, tapi kami buktikan potensi Asia Tengah,” katanya dalam wawancara dengan Gazeta Uzbekistan pasca-lolos. Namun, ironisnya, kesuksesan itu justru membuatnya tersingkir. Federasi Uzbekistan (UFA) menunjuk Cannavaro, eks kapten Italia, sebagai pelatih baru, memaksa Kapadze mundur. “Saya ingin tantangan baru sebagai pelatih utama, bukan asisten. Saya siap berkontribusi di tempat lain,” tegasnya kepada UzA, agen berita nasional Uzbekistan.
Rumor Kapadze ke Indonesia pertama kali muncul Oktober lalu, tapi ia sempat menolak karena fokus ke Uzbekistan. Kini, pasca-mundur, sinyalnya berubah. Dalam wawancara eksklusif dengan Bola.com, Kapadze mengaku tersentuh antusiasme fans Indonesia. “Saya dengar sepak bola di sana penuh gairah. Jika ada tawaran resmi, saya terbuka. Indonesia punya talenta muda seperti di Uzbekistan—kami bisa bangun tim kompetitif.” Kabar ini dikonfirmasi Direktur Teknik PSSI, Sumardji, yang mengakui nama Kapadze sudah dibahas internal. “Dia termasuk yang saya usulkan ke Erick. Belum negosiasi, tapi prospeknya bagus.”
Keunggulan Kapadze? Gajinya jauh lebih terjangkau—diperkirakan di bawah Rp20 miliar per tahun, dibandingkan Rp50 miliar Kluivert atau Rp70 miliar Shin Tae-yong (STY). Ia juga bisa tangani tim senior, U-23, dan U-20 sekaligus, mirip STY era awal. Gaya pelatihannya disiplin ala Eropa Timur, fokus pressing tinggi dan pengembangan pemain lokal, cocok untuk mengatasi masalah disiplin Timnas Indonesia belakangan. “Kapadze paham medan Asia. Dia tahu cara kalahkan Jepang atau Arab Saudi,” tulis analis Bola.net.
Tapi, tak luput kontroversi. Kritikus khawatir pengalamannya di level klub minim—hanya melatih timnas dan U-23. “Apakah ia siap hadapi tekanan media Indonesia yang brutal?” tanya eks pelatih Indra Sjafri di Viva.co.id. Reaksi fans di X (Twitter) beragam: #KapadzeGaruda trending dengan 50 ribu tweet, banyak dukung karena prestasi Piala Dunia-nya. “Akhirnya pelatih Asia yang murah tapi berkualitas!” tulis akun @GarudaPride_ID
. Namun, faksi pro-STY menyerukan “CLBK” (cinta lama bersemi kembali) dengan pelatih Korea itu.
PSSI optimis negosiasi selesai sebelum Desember, jelang AFF Cup 2025. Jika terealisasi, Kapadze bakal debut lawan Vietnam di laga uji coba. Erick Thohir menekankan: “Kami tak buru-buru. Tapi Kapadze bisa jadi katalisator menuju Piala Asia 2027.” Sementara itu, Kapadze unggah foto di Instagram: “Terima kasih Uzbekistan. Siap babak baru!”—kode keras bagi PSSI? bolaqiuqiu
Rumor ini tak hanya soal nama, tapi visi baru sepak bola Indonesia. Dengan Uzbekistan sebagai contoh sukses—dari nol ke Piala Dunia—Kapadze bisa jadi kunci. Tapi, apakah Garuda siap terbang di bawahnya? Waktu akan jawab. Untuk kini, Indonesia tunggu kepastian, sementara rumor terus bergulir.


