Malam ini, dalam lanjutan kompetisi La Liga 2025/2026, Real Madrid kembali menuai hasil buruk ketika menjamu Celta Vigo di markas mereka, Santiago Bernabéu Stadium. Skor akhir menunjukkan kekalahan mengejutkan bagi tuan rumah: 0–2 untuk kemenangan Celta Vigo.
Gol-gol Celta Vigo dicetak oleh pemain pengganti, Williot Swedberg — yang pertama lahir dari aksi cerdik di menit ke-53 dengan tendangan heel-flick menaklukkan kiper. Gol kedua dicetak pada menit 90+3, menutup malam suram Real Madrid.
Lebih buruk lagi bagi Real Madrid, tim harus bermain dengan sembilan pemain sejak menit ke-64 setelah dua pemain mereka, yakni Fran García dan Álvaro Carreras, menerima kartu merah. Keadaan ini semakin mempersulit Madrid untuk bangkit.
Statistik Menyangat Real Madrid — tapi Tanpa Gol
Menariknya, meski kalah, Real Madrid mendominasi banyak aspek permainan: penguasaan bola sekitar 57,6%, total tembakan mencapai 23 kali dengan 7 mengarah ke gawang, serta 8 tendangan sudut dibandingkan 1 dari Celta. Namun dominasi tersebut tak mampu diubah menjadi gol — Real Madrid gagal memanfaatkan banyak peluang besar.
Sementara Celta Vigo, meski melakukan hanya sedikit tembakan (7) dan peluang, tampil efisien dan klinis saat mendapat kesempatan.
Kekalahan di kandang sendiri ini membawa dampak signifikan bagi Real Madrid. Selain menorehkan kekalahan kandang perdana musim ini, hasil ini menjaga jarak mereka dari puncak klasemen, memperlebar celah dengan pemuncak klasemen menjadi empat poin.
Untuk Celta Vigo, kemenangan ini menjadi hasil bersejarah: pertama kalinya dalam hampir dua dekade mereka merebut kemenangan di Bernabéu. Hasil ini memberi dorongan moral besar bagi tim — terlebih mereka berhasil mempertahankan soliditas meskipun berada di markas lawan.
Pelatih Real Madrid, Xabi Alonso, mengkritik keputusan wasit setelah timnya didera kemunduran dan menyatakan frustrasi atas buruknya disiplin tim. Penurunan performa di lini belakang, diperparah cedera dan kartu merah, membuat persiapan menuju laga tengah pekan mendatang menjadi sulit.
Sementara itu, para penggemar Real Madrid bereaksi kecewa — dominasi yang begitu besar, peluang melimpah, namun hasil nihil. Kekalahan ini menjadi peringatan keras bagi tim: penguasaan bola dan statistik tak menjamin kemenangan tanpa efisiensi dan disiplin. bolaqiuqiu
Secara keseluruhan, pertandingan ini menjadi salah satu malam paling memalukan bagi Real Madrid musim ini: dominasi statistik tapi gagal hasil, kartu merah merusak ritme, dan kebobolan dua gol dari pemain pengganti Celta. Bagi Celta Vigo — hasil ini adalah kejutan manis, bukti bahwa dalam sepak bola, efektivitas dan mentalitas bisa lebih menentukan daripada angka penguasaan bola.


