Malam yang penuh drama di Stadio Olimpico, Roma, menjadi saksi bisu dari salah satu pencapaian gemilang bagi klub Prancis, LOSC Lille, di ajang Liga Europa 2025-2026. Dalam laga matchday kedua fase liga, Lille berhasil menaklukkan tuan rumah AS Roma dengan skor tipis 1-0. Kemenangan ini terasa lebih spesial bagi publik sepak bola Indonesia, karena bek kiri andalan Timnas Indonesia, Calvin Verdonk, tampil solid sebagai starter dan menjadi bagian integral dari sejarah tersebut.
Debut Solid dan Kemenangan Penting
Calvin Verdonk, yang baru bergabung dengan LOSC Lille di awal musim, kembali dipercaya oleh pelatih Bruno Genesio untuk mengisi posisi bek kiri sejak menit pertama. Kepercayaan ini dibayar tuntas oleh pemain berusia 28 tahun tersebut dengan penampilan yang disiplin dan penuh energi. Verdonk bermain selama 69 menit sebelum ditarik keluar, dan dalam kurun waktu tersebut, ia menunjukkan kontribusi signifikan dalam meredam serangan-serangan I Lupi—julukan AS Roma.
Gol tunggal yang memastikan kemenangan Lille tercipta cepat, tepatnya pada menit keenam. Berawal dari blunder yang dilakukan oleh bek Roma, Hakon Arnar Haraldsson dengan sigap memanfaatkan peluang tersebut dan melepaskan tembakan keras yang tidak mampu dihalau kiper Mile Svilar. Keunggulan 0-1 ini berhasil dipertahankan oleh Lille hingga peluit panjang dibunyikan, berkat pertahanan kokoh yang salah satunya digalang oleh Verdonk.
Calvin Verdonk Bersama LOSC Lille Berhasil Taklukkan AS Roma
Drama Tiga Penalti Gagal Roma
Pertandingan ini semakin dramatis menjelang akhir babak kedua. AS Roma berkesempatan besar untuk menyamakan kedudukan pada menit ke-81 setelah wasit memberikan hadiah penalti menyusul insiden handball di kotak terlarang Lille. Namun, eksekusi penalti oleh Artem Dovbyk gagal. Tidak berhenti sampai di situ, wasit memutuskan penalti harus diulang karena ada pemain Lille yang lebih dulu memasuki area penalti. Sayangnya, kesempatan kedua yang kembali diambil Dovbyk juga kandas.
Puncak drama terjadi ketika penalti ketiga diberikan kepada Roma, kali ini dieksekusi oleh Matias Soule. Namun, kiper Lille, Berke Ozer, tampil heroik dan kembali menggagalkan tendangan tersebut, mengamankan gawangnya dari kebobolan. Serangkaian kegagalan penalti yang langka ini seolah menjadi penanda kuat bahwa malam itu memang milik Lille.
Rapor “Hijau” Calvin Verdonk
Meski harus menerima kartu kuning di awal laga karena pelanggaran, performa Calvin Verdonk secara keseluruhan mendapat pujian. Data statistik menunjukkan bahwa Verdonk bermain sangat efektif di lini pertahanan. Ia mencatatkan angka tinggi untuk aspek bertahan, seperti jumlah tekel, intersep, dan clearance, menjadi salah satu pemain Lille yang paling banyak melakukan tekel. Berdasarkan rating dari FotMob, Verdonk mendapatkan nilai 7,3, sebuah rapor “hijau” yang menunjukkan permainan solid.
Meskipun tugasnya tidak banyak menyentuh area ofensif, perannya sebagai benteng pertahanan sisi kiri sangat krusial dalam menjaga keunggulan tim. Kemenangan ini melengkapi start sempurna Lille di kompetisi Eropa musim ini dengan enam poin dari dua pertandingan, menjadikan mereka pesaing serius di Grup Liga Europa. bolaqiuqiu
Bagi Calvin Verdonk, keberhasilan menumbangkan tim sekelas AS Roma di markasnya sendiri adalah modal kepercayaan diri yang luar biasa, baik untuk karier klubnya di Ligue 1 maupun untuk kiprahnya bersama Tim Nasional Indonesia di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang akan datang. Kemenangan di Olimpico ini adalah bukti nyata adaptasi cepat dan kualitasnya yang semakin terasah di level tertinggi sepak bola Eropa.