
Bek kiri Timnas Indonesia, Calvin Verdonk, resmi berpamitan dengan NEC Nijmegen dalam laga melawan Fortuna Sittard pada Minggu malam, 31 Agustus 2025, di Stadion De Goffert, Nijmegen. Pertandingan yang berakhir dengan kemenangan tipis 2-1 untuk NEC menjadi momen emosional bagi Verdonk, yang dipastikan bergabung dengan klub Ligue 1 Prancis, LOSC Lille, dengan nilai transfer €3 juta atau sekitar Rp57 miliar. Kepindahan ini menandai langkah bersejarah bagi pemain kelahiran Belanda tersebut, yang berpotensi menjadi pemain Indonesia pertama di Ligue 1.
Calvin Verdonk Resmi Berpamitan di Laga NEC Nijmegen vs Fortuna Sittard
Verdonk, yang telah menjadi andalan NEC sejak 2022, tampil penuh selama 90 menit dalam laga pamungkasnya. Ia menunjukkan performa solid dengan kontribusi satu assist untuk gol pembuka NEC, yang dicetak oleh Sontje Hansen di menit ke-25. Meski Fortuna Sittard menyamakan kedudukan melalui penalti di babak kedua, gol kemenangan NEC oleh Bart van Rooij di menit ke-82 memastikan perpisahan Verdonk berakhir manis. Usai pertandingan, Verdonk menyapa suporter NEC dengan gestur tangan di dada, tanda terima kasih atas dukungan selama tiga musim, sebagaimana dilaporkan Voetbal International.
Laporan dari jurnalis transfer Fabrizio Romano menyebutkan bahwa kesepakatan dengan Lille telah rampung pada 30 Agustus 2025, dengan Verdonk dijadwalkan menjalani tes medis di Lille pada Senin, 1 September 2025. Transfer ini menjadi bagian dari strategi Lille untuk memperkuat lini belakang setelah kepergian Gabriel Gudmundsson ke Leeds United. Dengan pengalaman Verdonk mencatatkan 164 penampilan, delapan gol, dan sembilan assist bersama NEC, plus kemampuannya bermain sebagai bek kiri, bek tengah, atau bek tengah kiri, ia diharapkan menjadi pelapis ideal bagi Romain Perraud di Stade Pierre-Mauroy.
Perpisahan Verdonk dengan NEC tidak lepas dari peran pentingnya dalam keberhasilan klub. Musim ini, NEC memuncaki klasemen sementara Eredivisie dengan tiga kemenangan beruntun, dan Verdonk menjadi salah satu pilar di lini pertahanan. Pelatih NEC, Rogier Meijer, memuji dedikasi Verdonk, menyebutnya sebagai “pemain profesional sejati yang selalu memberikan 100%.” Dalam wawancara pasca-laga dengan ESPN NL, Verdonk menyampaikan rasa terima kasihnya: “NEC adalah rumah kedua saya. Saya bangga bisa berkontribusi untuk klub ini, dan kini saatnya melangkah ke tantangan baru.”
Bagi Timnas Indonesia, kepindahan Verdonk ke Ligue 1 adalah angin segar. Sejak dinaturalisasi pada Juni 2024, ia telah mencatatkan 10 caps di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, menjadi bek kiri utama di bawah asuhan pelatih Shin Tae-yong. Bermain di Ligue 1, yang dihuni bintang seperti Kylian Mbappé dan Ousmane Dembélé, akan meningkatkan pengalamannya, memperkuat posisinya di skuad Garuda menuju Piala Dunia 2026. Penggemar Indonesia di media sosial, seperti akun X @GarudaFans
, menyambut antusias: “Verdonk ke Lille, kebanggaan Indonesia! Gaspol di Ligue 1!”
Namun, kepergian Verdonk meninggalkan tantangan bagi NEC, yang kini kehilangan dua pilar penting setelah penjualan kiper Robin Roefs ke Sunderland. NEC dikabarkan telah mengincar Jenson Seelt sebagai pengganti, namun transisi ini tetap menjadi ujian. Sementara itu, Lille, yang finis kelima di Ligue 1 musim lalu dan lolos ke Europa League, berharap Verdonk mampu beradaptasi cepat di liga yang lebih kompetitif. bolaqiuqiu
Kepindahan Verdonk ke Lille menjadi bukti bahwa talenta naturalisasi Indonesia mampu bersaing di level elite Eropa. Dengan debutnya yang diharapkan segera terjadi di Ligue 1, publik Indonesia menantikan langkah besar Verdonk untuk mengukir sejarah baru, sekaligus menginspirasi generasi muda pesepakbola Tanah Air.