Lille, 29 September 2025 – Bek kiri Timnas Indonesia, Calvin Verdonk, sekali lagi membuktikan kualitasnya di level tertinggi Eropa. Meskipun klub yang dibelanya, LOSC Lille, harus takluk tipis 0−1 dari rival bebuyutan Olympique Lyon dalam lanjutan Ligue 1 akhir pekan lalu, penampilan Verdonk sepanjang 90 menit penuh menjadi sorotan positif. Pemain berusia 28 tahun itu tak hanya solid dalam bertahan, tetapi juga menjadi motor serangan krusial bagi Les Dogues.
Bertanding di Stade Pierre-Mauroy, Lille mengusung misi wajib menang untuk mendongkrak posisi mereka di papan tengah klasemen. Namun, gol tunggal yang dicetak oleh gelandang Lyon, Rayan Cherki, di babak kedua sudah cukup untuk menenggelamkan tuan rumah. Meski demikian, hasil pahit ini gagal menutupi performa individu cemerlang dari Verdonk.
Rating Tertinggi di Lini Pertahanan Lille
Calvin Verdonk tampil sebagai starter di posisi bek kiri dan menjadi salah satu pemain dengan rating tertinggi di kubu Lille, bahkan melampaui beberapa rekan setimnya yang berposisi lebih menyerang. Data statistik menunjukkan bahwa Verdonk menjadi pemain Lille yang paling banyak memenangkan duel (tackles won) dan memiliki akurasi umpan silang yang paling tinggi di antara pemain bertahan lainnya.
Sepanjang pertandingan, Verdonk menjadi tembok yang sulit ditembus, terutama dalam mengunci pergerakan winger kanan Lyon yang dikenal cepat. Ia tercatat melakukan empat intersep kunci dan tiga sapuan penting yang menggagalkan peluang emas tim tamu. Kontribusinya dalam menyeimbangkan pertahanan tim terlihat jelas; area sisi kiri pertahanan Lille menjadi sektor yang paling stabil.
“Calvin menunjukkan kematangan yang luar biasa. Dia berjuang keras, bermain disiplin, dan nyaris sempurna dalam membaca permainan,” puji pelatih Lille, merujuk pada upaya Verdonk yang selalu sigap menutup ruang tembak saat Lyon melancarkan serangan balik cepat. “Meski kami kalah, kami tahu kami memiliki aset berharga di sisi kiri.”
Inisiator Serangan dari Sayap Kiri
Tidak hanya gemilang dalam aspek defensif, Verdonk juga menjadi inisiator serangan terbaik Lille di babak pertama. Beberapa kali umpan terobosan (through pass) akurat dari kaki kirinya mampu memecah kebuntuan dan menciptakan peluang berbahaya di kotak penalti Lyon.
Pada menit ke-35, Verdonk melepaskan umpan silang mendatar yang sangat tajam ke arah striker Jonathan David, namun sayang sepakan David masih bisa diblok oleh bek tengah Lyon. Umpan-umpan berani Verdonk menunjukkan kepercayaan dirinya yang meningkat drastis sejak kepindahannya ke Ligue 1 dari NEC Nijmegen. Kemampuan dua arah (two-way player) Verdonk ini menjadi alasan utama dirinya selalu dipercaya bermain penuh di setiap pertandingan liga dan Liga Europa.
Kekalahan 0−1 dari Lyon memang menyakitkan bagi Lille, namun bagi pendukung Timnas Indonesia, hasil ini memberikan kabar gembira. Konsistensi Verdonk di salah satu liga top Eropa membuktikan bahwa pemain naturalisasi Indonesia ini memiliki level permainan yang siap bersaing. bolaqiuqiu
Performa apik Verdonk di level klub ini menjadi modal berharga bagi Timnas Indonesia jelang bergulirnya Kualifikasi Piala Dunia. Verdonk telah menunjukkan bahwa tekanan bermain di liga besar tidak melunturkan kualitasnya, melainkan justru membuatnya semakin matang dan siap menjadi tulang punggung Garuda di masa depan. Kualitas teknis dan fisik yang ia tunjukkan di laga melawan Lyon menjadi indikasi positif bahwa bek kiri Timnas Indonesia ini sedang berada di puncak performanya.