adminKuala Lumpur, 28 September 2025 – Sepak bola Malaysia diguncang skandal serius setelah Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) secara resmi menjatuhkan sanksi berat kepada Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan tujuh pemain naturalisasi tim nasional. Sanksi ini diberikan menyusul temuan adanya pemalsuan dokumen dalam proses pendaftaran pemain untuk kualifikasi Piala Asia 2027.
Keputusan Komite Disiplin FIFA yang diumumkan pada Jumat (26/9) waktu setempat menguak praktik kotor yang melanggar Pasal 22 Kode Disiplin FIFA (FDC) tentang pemalsuan. FIFA menyatakan bahwa FAM telah mengajukan permohonan kelayakan dan dalam prosesnya, menggunakan “dokumentasi yang diubah” (doctored documentation) untuk memungkinkan para pemain tersebut membela tim Harimau Malaya.
Denda Besar dan Sanksi Larangan Bermain 12 Bulan
Sanksi yang dijatuhkan tergolong berat. FAM dikenakan denda sebesar 350.000 Franc Swiss (sekitar Rp 6,3 miliar, dengan kurs 1 CHF ≈ Rp 18.000). Lebih lanjut, ketujuh pemain yang terlibat — Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomás Garcés, Rodrigo Julián Holgado, Imanol Javier Machuca, João Vitor Brandão Figueiredo, Jon Irazábal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano — masing-masing dijatuhi hukuman larangan beraktivitas di dunia sepak bola selama 12 bulan, terhitung sejak tanggal pemberitahuan keputusan. Selain itu, mereka juga diwajibkan membayar denda sebesar 2.000 Franc Swiss per orang.
Kasus ini mencuat setelah ketujuh pemain tersebut tampil dalam pertandingan kualifikasi Piala Asia 2027, di mana Malaysia berhasil mengalahkan Vietnam 4-0 pada 10 Juni 2025. Usai laga tersebut, FIFA menerima sejumlah aduan terkait keabsahan administrasi para pemain, yang kemudian memicu penyelidikan mendalam oleh Komite Disiplin.
FIFA Resmi Berikan Sanksi Pemalsuan Data Oleh Timnas Malaysia
Nasib Kualifikasi Piala Asia di Ujung Tanduk
Dampak dari sanksi ini berpotensi mengguncang posisi Malaysia di Grup F Kualifikasi Piala Asia 2027. Meskipun FIFA belum mengumumkan perubahan hasil pertandingan secara resmi, media Vietnam santer memberitakan bahwa kemenangan 4-0 Malaysia atas Vietnam kemungkinan besar akan dibatalkan (forfeit) dan Vietnam akan diberikan kemenangan 3-0. Berdasarkan regulasi AFC, penggunaan satu saja pemain yang tidak sah dapat mengakibatkan pembatalan hasil pertandingan.
Saat ini, Malaysia memimpin klasemen grup dengan enam poin dari dua pertandingan. Jika hasil melawan Vietnam dibatalkan, maka perolehan poin Malaysia akan berkurang drastis, memberikan keuntungan besar bagi pesaing terdekat mereka.
Reaksi FAM dan Langkah Banding
FAM melalui pernyataan resminya langsung menyatakan akan mengajukan banding atas keputusan FIFA. Federasi menegaskan bahwa mereka akan menggunakan “semua saluran dan prosedur hukum yang tersedia” untuk melindungi kepentingan para pemain dan tim nasional.
FAM berargumen bahwa proses naturalisasi dan pengajuan dokumen pemain dilakukan dengan “itikad baik dan transparansi penuh” serta sesuai dengan pedoman FIFA. Bahkan, mereka mengklaim bahwa FIFA sebelumnya telah meninjau dan memberikan konfirmasi resmi mengenai kelayakan para pemain tersebut untuk membela Malaysia. bolaqiuqiu
Namun, pengumuman sanksi ini telah menimbulkan gelombang kemarahan dan kekecewaan di kalangan publik dan penggemar sepak bola Malaysia. Kritikan tajam ditujukan kepada manajemen FAM atas dugaan ketidakprofesionalan dan potensi kecurangan yang kini mencoreng nama baik sepak bola negara itu di mata dunia. Larangan 12 bulan bagi ketujuh pemain ini juga berarti hilangnya sejumlah pilar utama Timnas Malaysia, yang secara otomatis akan melemahkan skuad Harimau Malaya di sisa laga kualifikasi.
FIFA juga menambahkan bahwa masalah kelayakan para pemain untuk mewakili tim nasional Malaysia telah dirujuk ke Tribunal Sepak Bola FIFA untuk dipertimbangkan lebih lanjut, menunjukkan bahwa kasus ini masih akan bergulir panjang. Keputusan final dari banding FAM dan hasil pertimbangan Tribunal akan sangat menentukan masa depan karir ketujuh pemain tersebut dan kelanjutan kampanye Malaysia menuju Piala Asia 2027.
