admin
Jakarta, 25 September 2025 – Suasana TC Timnas Indonesia di Jakarta semakin memanas. PSSI resmi mengumumkan “Garuda Calling” untuk 28 pemain yang dipanggil pelatih Patrick Kluivert guna mempersiapkan ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Pengumuman ini datang tepat seminggu setelah FIFA Matchday September, di mana skuad Garuda meraih kemenangan meyakinkan 6-0 atas Taiwan dan hasil imbang tangguh melawan Lebanon. Dengan Grup B yang berisi raksasa Asia Arab Saudi dan Irak, persiapan ini menjadi kunci untuk merebut tiket otomatis ke Piala Dunia 2026, mimpi yang kini terasa begitu dekat bagi jutaan suporter Tanah Air.
Patrick Kluivert, pelatih asal Belanda yang ditunjuk Erick Thohir sejak Juni 2025, mempertahankan inti skuad dari September lalu. Nama-nama familiar seperti Maarten Paes di gawang, Calvin Verdonk dan Jay Idzes di belakang, serta Thom Haye di lini tengah tetap dipanggil. Namun, ada kejutan: Ole Romeny, penyerang 25 tahun dari Feyenoord yang sempat absen karena cedera, kembali bergabung untuk menambah kekuatan serangan. Sementara itu, Marselino Ferdinan dan bek Hilgers dicoret, menandakan pendekatan Kluivert yang lebih fokus pada keseimbangan dan efisiensi. “Kami butuh skuad yang solid, bukan hanya talenta mentah. Ole kembali membawa energi baru,” ujar Kluivert dalam konferensi pers PSSI Kamis (24/9/2025).
Persiapan TC dimulai 28 September di Stadion Madya GBK, dengan fokus taktik 4-3-3 yang fleksibel. Kluivert menekankan analisis mendalam lawan: Arab Saudi dengan kecepatan serangan ala Salem Al-Dawsari, dan Irak yang fisik kuat di bawah Graham Arnold. “Rekor kami buruk lawan Irak—kalah delapan dari sembilan laga—tapi kami sudah beda. Hasil imbang 1-1 dan menang 2-0 atas Saudi di ronde tiga jadi modal,” kata Kluivert. Pemain diaspora seperti Verdonk (Lille) dan Emil Audero (Cremonese) diharapkan jadi pilar, dengan Audero yang baru clean sheet gemilang lawan Parma.
Jadwal ronde 4 ketat: laga pembuka lawan Arab Saudi pada 9 Oktober 2025 pukul 00.15 WIB di King Abdullah Sports City, Jeddah, diikuti Irak tiga hari kemudian (12 Oktober) di stadion yang sama. Semua match Grup B digelar di Jeddah, menambah tantangan adaptasi iklim panas. PSSI sudah antisipasi dengan memindahkan TC ke Jeddah mulai 3 Oktober, lengkap dengan recovery session untuk pemain yang baru selesai kompetisi klub. Erick Thohir, Ketum PSSI sekaligus Menpora, memprotes AFC soal wasit dan memastikan netralitas, seperti dari Australia atau Eropa. “Tekanan tinggi, tapi kami siap. Liga 1 berhenti empat hari lebih awal untuk beri waktu istirahat,” tegas Thohir.
Naturalisasi jadi senjata utama. Selain Romeny, pemain seperti Joey Pelupessy dan Miliano Jonathan dipanggil untuk tambah kedalaman. Ini bukti strategi Erick: gabungkan talenta lokal seperti Ragnar Oratmangoen dengan diaspora Eropa. Hasil ronde tiga—menang 1-0 atas China—membuat Indonesia finis ketiga, lolos ke ronde 4 untuk pertama kalinya sejak era modern. Irak sendiri cemas; pelatih lokal Thaer Adnan akui, “Indonesia berubah drastis di bawah Kluivert, lebih unggul dari kami.” Reaksi suporter meledak di X. Tagar #GarudaCalling trending dengan jutaan views, netizen serukan “Menuju Qatar 2026!” meski Qatar bukan tuan rumah lagi. “Dari nol ke hero, dukung Garuda full!” tulis @BolaSportcom. Pengamat Andi Mallarangeng: “Ini ujian terberat, tapi dengan semangat generasi emas 2045, kami bisa kejutkan dunia.” bolaqiuqiu
Secara keseluruhan, Garuda Calling ini simbol harapan. Dengan persiapan matang, skuad Kluivert siap tempur di Jeddah. Juara grup lolos langsung, runner-up ke playoff. Bagi Indonesia, ini bukan mimpi lagi—ini misi. Ayo Garuda, terbang tinggi!
