Gunung Marapi di Sumatera Barat Mengalami Erupsi Hari Ini

Pada Selasa (2 Desember 2025), Gunung Marapi di Provinsi Sumatera Barat kembali menunjukkan aktivitas vulkanik — menyemburkan abu vulkanik yang menyebar ke sejumlah wilayah pemukiman sekitar pukul 10.34 WIB.

Menurut laporan dari pengamat setempat, abu vulkanik dari letusan menjangkau area pemukiman di Kecamatan Baso dan Canduang, Kabupaten Agam. Warga diimbau menggunakan masker karena abu mengganggu penglihatan — beberapa melaporkan jarak pandang menjadi sangat terbatas.

Menurut data dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) setempat, erupsi terdeteksi di seismogram dengan amplitudo signifikan. Namun tinggi kolom abu tidak dilaporkan secara pasti — kemungkinan tertutup cuaca saat kejadian, sehingga visibilitas kurang mendukung pengamatan visual.

Status aktivitas gunung saat ini kembali ditetapkan pada Level II — Waspada oleh PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi). Warga diimbau tetap waspada, terutama yang tinggal dekat lereng, lembah, atau aliran sungai yang berhulu dari puncak gunung. Radius aman 3 kilometer dari pusat aktivitas disarankan untuk tidak dimasuki.

Gunung Marapi di Sumatera Barat Mengalami Erupsi Hari Ini

Risiko dan Imbauan

  • Abu Vulkanik: Abu tebal dapat mengganggu pernapasan, penglihatan, dan menyebabkan iritasi. Warga di lingkungan terdampak disarankan memakai masker dan menutup mulut/hidung ketika beraktivitas di luar ruangan.
  • Potensi Lahar Dingin: Mengingat curah hujan dan aktivitas vulkanik berdekatan, turunnya hujan dapat memicu banjir lahar di lembah dan bantaran sungai — mewajibkan kewaspadaan penduduk di area aliran sungai.
  • Evakuasi & Pembatasan Area: Dilarang berada dalam radius 3 km dari kawah pusat. Warga dan wisatawan tidak diperkenankan melakukan aktivitas di area tersebut sebelum ada pernyataan resmi bahwa situasi sudah aman.

Rekam Jejak Erupsi Baru-Baru Ini

Sebelumnya, Gunung Marapi sudah beberapa kali menunjukkan aktivitas:

  • Pada 7 Maret 2025, tercatat erupsi dengan kolom abu setinggi 1.200 meter.
  • Erupsi pada 16 Juli 2025 menghasilkan kolom abu setinggi 1.200 meter.
  • Sebelumnya pada September 2025 juga terjadi erupsi dengan kolom abu sekitar 1.000 meter.

Dengan frekuensi erupsi yang terus terjadi — meskipun sebagian besar berskala kecil — kondisi ini menunjukkan bahwa Marapi tetap dalam fase aktif. Status “waspada” dari PVMBG menandakan potensi ancaman masih nyata, terutama terhadap abu vulkanik dan lahar.

Pantauan dan Tindakan

Saat ini, PVMBG terus memantau aktivitas seismik dan gas vulkanik. Warga di wilayah Agam dan sekitar dianjurkan tetap memperhatikan informasi resmi dari pemerintah daerah dan petugas. Bila terjadi hujan lebat atau angin kencang — apabila abu atau material vulkanik turun — disarankan untuk tetap berada di dalam ruangan, menutup ventilasi dan menggunakan masker bila tetap harus ke luar. bolaqiuqiu

Warga juga diimbau tidak mendekat ke sungai, aliran air, atau area lereng gunung. Pemerintah desa setempat telah menyebarkan himbauan agar masyarakat disiplin melakukan langkah pencegahan.

Erupsi hari ini dari Gunung Marapi menjadi pengingat bahwa aktivitas gunung api di Sumatera Barat tetap aktif dan berisiko. Abu Vulkanik sudah menyebar ke area pemukiman, dampaknya langsung pada kesehatan dan mobilitas warga. Status waspada sudah ditetapkan — warga dan pihak berwenang perlu terus bersiaga, memperhatikan informasi resmi, dan mengambil langkah pencegahan.

Related Posts

Viral Video CCTV Inara Rusli 2 Jam Bersama Kekasih Barunya

Jakarta – Sebuah video rekaman CCTV yang memperlihatkan Inara Rusli bersama seorang pria yang disebut-sebut sebagai kekasih barunya mendadak viral di media sosial. Video tersebut ramai dibicarakan setelah beredar luas…

Gubernur Aceh Heran, 80 Ton Bantuan Hilang Tanpa Jejak

Banda Aceh — Suasana Kantor Gubernur Aceh mendadak tegang setelah laporan mengenai hilangnya sekitar 80 ton bantuan logistik yang sedianya disalurkan kepada korban bencana di wilayah pesisir barat provinsi itu.…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *