Hasil Timnas U22 Indonesia Vs Mali 0-3: Garuda Muda Tumbang

Jakarta, 16 November 2025 – Timnas U22 Indonesia menelan kekalahan pahit 0-3 dari Timnas U22 Mali dalam laga uji coba internasional di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, malam tadi. Gol-gol cepat dari trio penyerang Mali, Soumaila Coulibaly (menit 12), Ibrahim Diarra (menit 28), dan Moussa Traore (menit 55), membuat Garuda Muda tak berkutik sepanjang 90 menit. Kekalahan ini menjadi catatan buruk bagi skuad asuhan pelatih Indra Sjafri, yang sedang mempersiapkan diri menghadapi Piala Asia U-23 2026.

Pertandingan ini, yang digelar di hadapan 25 ribu penonton, dimulai dengan intensitas tinggi dari kedua tim. Mali, yang baru saja lolos ke Piala Afrika U-23, langsung menggebrak. Pada menit ke-12, Coulibaly memanfaatkan umpan silang dari sayap kiri untuk mengecoh bek Indonesia, Rizky Ridho, dan menanduk bola ke pojok kanan gawang kiper Ernando Ari. Gol pembuka itu membuat Garuda Muda terkejut, dan serangan balik mereka terlihat kacau. “Mali sangat agresif sejak awal. Kami butuh waktu adaptasi,” ujar Indra Sjafri pasca-pertandingan.

Hasil Timnas U22 Indonesia Vs Mali 0-3: Garuda Muda Tumbang

Babak pertama berlanjut dengan dominasi Mali. Di menit ke-28, Diarra melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti setelah merebut bola dari gelandang Indonesia, Arkhan Kaka. Tendangan itu tak tertangkis Ernando, dan skor menjadi 2-0. Timnas U22 Indonesia nyaris membalas di menit ke-35 melalui sundulan Hokky Caraka dari umpan sepak pojok, tapi kiper Mali, Cheick Conde, melakukan penyelamatan gemilang. Hingga turun minum, Garuda Muda tertinggal dua gol, dengan statistik penguasaan bola 42 persen milik Indonesia—tapi nol tembakan on target.

Memasuki babak kedua, Indra Sjafri melakukan dua pergantian: Masuknya komposer Pablo Arnaldo menggantikan Egy Maulana Vikri untuk menambah kreativitas di lini tengah. Namun, strategi itu tak langsung membuahkan hasil. Justru Mali menambah keunggulan di menit ke-55. Traore, pemain berusia 20 tahun dari klub Lille, memanfaatkan counter-attack cepat, melewati dua bek, dan menyuap bola ke gawang kosong. Skor 3-0 seolah memadamkan semangat Garuda Muda, yang meski terus menekan, gagal menciptakan peluang berbahaya.

Indonesia sempat mendapat peluang emas di menit ke-72 ketika penalti diberikan setelah pelanggaran di kotak terlarang. Rafael Struick maju sebagai eksekutor, tapi tendangannya ditepis Conde dengan diving ke kanan. Momen itu menjadi pukulan telak, dan hingga peluit panjang dibunyikan, skor tak berubah. Mali menguasai bola 58 persen, dengan 12 tembakan (7 on target) berbanding 8 (3 on target) milik Indonesia. “Kami kalah di duel udara dan transisi. Mali lebih matang secara taktik,” analisis Indra Sjafri di ruang konferensi.

Kekalahan ini menimbulkan keresahan di kalangan fans dan pengamat. Media seperti Bola.com menyebutnya sebagai “malam kelam Garuda Muda”, mengingatkan pada kegagalan di Piala Asia U-23 2024 lalu. Erick Thohir, Ketua Umum PSSI, tetap optimis: “Ini uji coba, bukan akhir dunia. Mali tim kuat Afrika, peringkat 15 FIFA U-22. Kami ambil pelajaran untuk AFF U-23 Desember nanti.” Dukungan fans di X (Twitter) beragam: Tagar #GarudaMudaBangkit trending dengan 100 ribu tweet, banyak yang menyalahkan kondisi lapangan basah akibat hujan sore tadi.

Latar belakang laga ini bagian dari program naturalisasi dan pemantapan skuad. Mali datang sebagai lawan tanding berkualitas, setelah mengalahkan Maroko 2-1 di turnamen sebelumnya. Bagi Indonesia, ini kesempatan bagi pemain seperti Struink—naturalisasi asal Belanda—untuk membuktikan diri. Namun, absennya beberapa pilar seperti Justin Hubner karena cedera membuat pertahanan rapuh. “Kami butuh bek tengah lebih solid. Ridho bagus, tapi overload,” kata analis Didi Ariadi.

Dampak kekalahan ini berpotensi memengaruhi moral tim jelang turnamen regional. Indra Sjafri rencanakan sesi evaluasi intensif di TC di Bali mulai minggu depan. “Fokus ke kekuatan kami: kecepatan sayap dan semangat juang. Mali ajari kami disiplin,” tegasnya. Sementara pelatih Mali, Bakary Koné, puji lawan: “Indonesia punya talenta. Kalau konsisten, bisa saingi Asia Tenggara.” bolaqiuqiu

Secara keseluruhan, skor 0-3 ini jadi pengingat bahwa jalan menuju Piala Dunia U-20 2027 masih panjang. Garuda Muda, yang finis runner-up AFF U-23 2024, harus bangkit dari lubang ini. Fans berharap, kekalahan ini jadi cambuk, bukan penghalang. Dengan dukungan penuh, skuad muda ini siap balas dendam di laga berikutnya lawan Australia U-22 akhir bulan. Sepak bola Indonesia terus berjuang—tumbang hari ini, tapi tak tergoyahkan besok.

Related Posts

Sumardji Mengundurkan Diri Dari Manajer Timnas Indonesia

Jakarta – Sumardji secara resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Manajer Tim Nasional Indonesia. Keputusan tersebut diumumkan kepada publik pada Senin (…), sekaligus menandai berakhirnya kiprah salah satu figur penting…

Timnas U-22 Indonesia Mengalami Kekalahan dari Filipina

Timnas U-22 Indonesia harus menelan pil pahit setelah mengalami kekalahan 1–2 dari Filipina dalam laga persahabatan internasional yang digelar di Stadion Rizal Memorial, Manila, Senin malam. Pertandingan yang awalnya diprediksi…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *