
Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menorehkan sejarah baru dalam pemberantasan korupsi dengan menyeret pengusaha minyak Muhammad Riza Chalid ke dalam pusaran hukum. Dijuluki “Godfather of Fuel,” Riza Chalid, yang telah lama dikaitkan dengan mafia migas, resmi menjadi buronan setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) pada 10 Juli 2025 dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah PT Pertamina periode 2018-2023. Langkah tegas ini menjadi bukti komitmen Prabowo untuk membongkar jaringan korupsi sistemik, yang disebut merugikan negara hingga Rp285 triliun, menjadikannya salah satu skandal terbesar dalam sejarah Indonesia.
Riza Chalid, bersama putranya Muhammad Kerry Adrianto, dituduh sebagai beneficial owner PT Orbit Terminal Merak, yang terlibat dalam praktik markup biaya pengapalan dan manipulasi perdagangan minyak. Menurut CNBC Indonesia, Kejagung telah menyita lima mobil mewah dan sejumlah uang dari kediaman Riza di Jakarta Selatan pada 5 Agustus 2025, meski ia diduga telah melarikan diri ke luar negeri sebelum pencekalan diberlakukan. Penyidik kini tengah melacak keberadaannya, dengan Singapura membantah kehadirannya di wilayah mereka pada 16 Juli 2025.
Langkah Prabowo mendapat dukungan luas dari para menteri Kabinet Merah Putih. Pada 31 Agustus 2025, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan, dan Menteri P2MI Abdul Kadir Karding mengunggah pesan seragam di Instagram, memuji keberanian Prabowo melawan mafia migas, beras, dan minyak goreng, sembari menyinggung Riza Chalid dan kroninya. “Tidak pernah ada pendahulu yang berani membongkar mafia Riza Chalid dan anak-anak serta kroninya yang mencuri kekayaan negara,” tulis mereka, menyoroti upaya Prabowo membersihkan korupsi di BUMN.
Namun, sorotan terhadap Riza Chalid tidak hanya terbatas pada kasus korupsi. Nama pengusaha yang disebut memiliki kekayaan US$415 juta ini juga dikaitkan dengan aksi demonstrasi ricuh pada 28-29 Agustus 2025, yang memicu kebakaran gedung DPRD Sulawesi Selatan dan kematian empat ASN. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan bahwa Polri tengah menyelidiki aktor dan pendana di balik kerusuhan tersebut, meski belum ada bukti konkret yang mengaitkan Riza secara langsung. Presiden Prabowo menyebut aksi-aksi ini sebagai tindakan makar, menegaskan bahwa TNI dan Polri akan bertindak tegas terhadap pengrusakan fasilitas publik.
Pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi, memuji penetapan Riza sebagai tersangka sebagai langkah yang merobohkan mitos bahwa ia kebal hukum. “Pemerintahan Prabowo menunjukkan ketegasan yang tidak dimiliki pendahulunya,” ujar Fahmy, seraya menekankan perlunya konsistensi dalam menyeret semua pelaku ke pengadilan. Namun, pengamat politik Ahmad Khozinudin mengkritik narasi pemerintah yang seolah mengalihkan perhatian dari tuntutan rakyat, seperti pencopotan Kapolri dan pengusutan kematian demonstran, dengan fokus pada “mafia migas.”
Meski demikian, tantangan besar masih dihadapi Prabowo. Riza Chalid tetap buron, dan jaringan mafia migas yang kompleks melibatkan elit pemerintahan dan aparat keamanan, seperti yang terjadi pada kasus Petral di era Jokowi. Keberhasilan pemberantasan mafia ini akan bergantung pada konsistensi hukum dan dukungan masyarakat. Dengan 1.240 demonstran anarkis ditangkap di Jakarta, Prabowo menegaskan komitmennya menjaga stabilitas, namun ia juga harus menjawab aspirasi rakyat agar kepercayaan publik terjaga. bolaqiuqiu
Langkah Prabowo melawan Riza Chalid dan jaringannya menjadi ujian nyata bagi janji kampanyenya untuk memberantas korupsi. Dengan dukungan menteri dan penegak hukum, era baru pemberantasan mafia migas tampaknya telah dimulai, meski perjuangan ini masih jauh dari selesai. Publik Indonesia kini menanti apakah Riza akan berhasil dibawa ke pengadilan, menandai tumbangnya salah satu figur paling berpengaruh di sektor migas.