Perjalanan Manchester City di Piala Dunia Antarklub FIFA 2025 berakhir mengejutkan setelah kalah 3-4 dari Al Hilal dalam laga babak 16 besar di Camping World Stadium, Orlando, Selasa (1/7/2025) pagi WIB. Kekalahan dramatis ini, yang berlangsung hingga babak perpanjangan waktu, menandai kejutan besar di turnamen elit ini dan mengakhiri ambisi The Citizens untuk mempertahankan gelar dunia mereka.

Pertandingan Panas Mancher City di Piala Dunia

Pertandingan dimulai dengan dominasi Manchester City. Pada menit kesembilan, Bernardo Silva membuka keunggulan dengan memanfaatkan kemelut di kotak penalti Al Hilal, membuat skor 1-0 hingga turun minum. City tampil mengesankan dengan 63% penguasaan bola dan sembilan peluang, tetapi kiper Yassine Bounou dari Al Hilal tampil heroik dengan beberapa penyelamatan krusial.

Babak kedua membawa perubahan drastis. Al Hilal bangkit cepat melalui Marcos Leonardo di menit ke-46, menyamakan kedudukan dari sundulan di tengah kerumunan. Enam menit kemudian, Malcom memanfaatkan serangan balik untuk membalikkan skor menjadi 2-1. City merespons dengan gol Erling Haaland di menit ke-55, menyamakan kedudukan 2-2 setelah memanfaatkan tendangan bebas Silva. Waktu normal berakhir imbang, memaksa laga berlanjut ke perpanjangan waktu.

Di babak tambahan, ketegangan meningkat. Kalidou Koulibaly membawa Al Hilal unggul lagi di menit ke-94 melalui sundulan dari tendangan sudut, membuat skor 3-2. Manchester City menyamakan kedudukan di menit ke-104 berkat Phil Foden, yang memanfaatkan umpan dari pengganti Ryan Cherki. Namun, drama belum usai. Marcos Leonardo kembali menjadi pahlawan Al Hilal dengan gol kemenangan di menit ke-112 dari rebound, mengunci skor 4-3 dan memastikan tim Arab Saudi lolos ke perempat final.

Analisi Atas Kekalahan Manchester City

Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, mengakui kekalahan ini sebagai pukulan berat. “Kami terlalu terbuka di beberapa momen dan dihukum oleh efisiensi Al Hilal. Pemain kami berjuang keras, tapi ini bukan hari kami,” ujarnya usai laga. Statistik menunjukkan City melepaskan 30 tembakan dengan 14 on target, namun ketidakberuntungan dan penampilan gemilang Bounou menjadi faktor penentu. Haaland, yang mencetak satu gol, gagal memanfaatkan beberapa peluang besar, sementara lini belakang City tampak rentan.

Di sisi lain, pelatih Al Hilal, Simone Inzaghi, merayakan kemenangan ini sebagai momen bersejarah. “Ini bukti bahwa kami bisa bersaing dengan yang terbaik. Pemain menunjukkan karakter luar biasa,” katanya. Kemenangan ini menjadi balas dendam pribadi bagi Inzaghi, yang pernah kalah dari City saat melatih Inter Milan di final Liga Champions 2023. Peran Koulibaly dan Leonardo, yang mencetak dua gol, menjadi sorotan utama.

Kabar Buruk Man City Tidak Memiliki Tropi

Kekalahan ini mengakhiri musim tanpa trofi bagi Manchester City, yang sudah tersingkir dari Liga Champions dan Premier League. Kritik terhadap jadwal padat Piala Dunia Antarklub, yang berlangsung di musim panas, kembali muncul, dengan Guardiola sebelumnya mengeluh tentang kelelahan pemain. City kini akan fokus mempersiapkan musim baru, sementara Al Hilal melaju ke perempat final melawan Fluminense pada 4 Juli 2025 di Orlando.

Sentimen di kalangan penggemar bercampur aduk. Banyak yang kecewa dengan performa City, sementara dukungan untuk Al Hilal meningkat, terutama di media sosial, dengan pujian untuk strategi Inzaghi. Penyelenggaraan turnamen di AS juga menuai sorotan, dengan kehadiran penonton yang terbatas (sekitar 25.000 dari kapasitas 60.000) menunjukkan tantangan penonton lokal.

Kemenangan 4-3 Al Hilal atas Manchester City adalah kejutan besar di Piala Dunia Antarklub 2025, menegaskan daya saing klub Asia bolaqiuqiu di panggung global. Bagi City, ini menjadi pelajaran pahit yang meminta evaluasi mendalam, sementara Al Hilal melangkah dengan percaya diri menuju titel dunia. Laga ini akan dikenang sebagai salah satu momen paling dramatis turnamen tahun ini.