Nova Arianto Pastikan 9 Pemain Diaspora Ikut dalam TC Timnas U-17

Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto, memastikan kehadiran sembilan pemain diaspora dalam pemusatan latihan (Training Camp/TC) di Bali United Training Center, Gianyar, Bali, mulai 7 Juli hingga 10 Agustus 2025. TC ini menjadi bagian dari persiapan intensif menuju Piala Dunia U-17 2025 yang akan digelar di Qatar pada 3-27 November 2025. Langkah ini mencerminkan upaya Nova untuk memperkuat skuad Garuda Muda dengan talenta muda keturunan Indonesia yang berkarier di klub-klub Eropa dan Australia, sekaligus menjaga kontinuitas pemain lokal yang telah terbukti di ajang sebelumnya.

Dari total 34 pemain yang dipanggil, sembilan di antaranya adalah pemain diaspora yang belum pernah memperkuat Timnas U-17 di turnamen resmi sebelumnya. Mereka adalah Feike Muller (Willem II Tilburg, Belanda), Eizar Jacob (Sydney FC, Australia), Lionel De Troy (US Citta di Palermo, Italia), Floris De Pagter (SC Telstar, Belanda), Noha Pohan Simangunsong (NAC Breda, Belanda), Jona Gaselink (FC Emmen, Belanda), Azadin Ayoub (Elverum FC, Norwegia), Deston Hoop (SC Telstar, Belanda), dan Nicholas Indra Mjosund (Rosenborg BK, Norwegia). Kehadiran mereka diharapkan dapat menambah kedalaman skuad dan memperbaiki kelemahan yang terlihat saat Timnas U-17 tersingkir di perempat final Piala Asia U-17 2025.

Nova Arianto, yang mencatatkan sejarah sebagai pelatih pertama yang meloloskan Indonesia ke Piala Dunia U-17 melalui jalur kualifikasi, menegaskan bahwa fokus utama TC kali ini adalah menyeleksi pemain diaspora untuk melihat potensi mereka secara langsung. “Saya ingin melihat semua potensi pemain diaspora dan beberapa pemain baru yang kami panggil sebelum menentukan komposisi tim inti di Piala Dunia U-17 nantinya,” ujar Nova dalam keterangan resmi. Ia menambahkan bahwa lawan-lawan tangguh di Grup H, seperti Brasil, Honduras, dan Zambia, menuntut skuad yang kompetitif dan adaptif.

Sembilan pemain diaspora ini memiliki latar belakang yang menjanjikan. Feike Muller, bek tengah Willem II Tilburg, dikenal tangguh dengan tinggi badan 180 cm dan darah Indonesia dari ibunya yang berasal dari Maluku Tengah. Eizar Jacob, gelandang bertahan Sydney FC, memiliki fleksibilitas untuk bermain sebagai bek tengah atau fullback. Lionel De Troy, alumnus Indonesia Junior League, menonjol sebagai playmaker di akademi Palermo, klub Serie B Italia.

Floris De Pagter, gelandang serang SC Telstar, mencatatkan 15 gol dan 15 assist musim lalu, menunjukkan potensi besar sebagai motor serangan. Noha Pohan Simangunsong, dengan darah Batak-Finlandia, mampu bermain di tiga posisi gelandang, sementara Jona Gaselink dari FC Emmen menonjol dengan postur 190 cm dan kemampuan fisik-teknis yang kuat. Di lini depan, Azadin Ayoub, Deston Hoop, dan Nicholas Indra Mjosund diharapkan menambah daya gedor Garuda Muda.

Namun, pemanggilan ini juga memunculkan sorotan dari suporter, terutama karena absennya dua pilar kunci, Mathew Baker dan Zahaby Gholy, yang tampil gemilang di Piala Asia U-17 2025. Nova menjelaskan bahwa Baker, bek kiri andalan dari Melbourne City, memiliki kesibukan di klubnya dan baru akan bergabung pada Agustus 2025. Sementara itu, Zahaby Gholy juga dijadwalkan menyusul pada waktu yang sama, memastikan bahwa keduanya tetap menjadi bagian dari rencana tim. “Baker dan Zahaby akan bergabung nanti. Mereka adalah pemain penting, tapi kami ingin memberikan kesempatan kepada pemain baru untuk membuktikan diri,” kata Nova.

Selain pemain diaspora, Nova juga memanggil pilar lokal seperti I Putu Panji Apriawan (Bali United), Fabio Azkairawan (Persija Jakarta), Evandra Florasta, dan Fadly Alberto, yang telah menjadi andalan di ajang sebelumnya. Kombinasi antara talenta lokal dan diaspora ini diharapkan menciptakan skuad yang seimbang. Pengamat sepak bola nasional, Gita Suwondo, menilai pemilihan skuad ini sebagai cerminan strategi Nova untuk menjaga kontinuitas sekaligus mengatasi kelemahan tim. “Nova menunjukkan pendekatan yang matang dengan memadukan pemain lama dan baru, termasuk diaspora yang punya pengalaman di liga kompetitif,” ujar Gita.

TC di Bali akan diisi dengan latihan intensif dan uji coba untuk mengevaluasi kemampuan pemain, baik secara fisik, teknis, maupun mental. Nova, yang pernah menjadi asisten Shin Tae-yong, mengadopsi filosofi permainan bolaqiuqiu menyerang dengan penguasaan bola yang progresif, sesuai dengan visi Filanesia PSSI. Dengan persiapan matang ini, Garuda Muda diharapkan mampu bersaing di panggung dunia, terutama melawan raksasa seperti Brasil, dan mengukir prestasi bersejarah bagi sepak bola Indonesia.

Kehadiran sembilan pemain diaspora ini menjadi bukti semakin luasnya jejak talenta muda Indonesia di kancah internasional. Dengan dukungan pelatih seperti Sandhika Pratama dari Bali United, yang bergabung sebagai asisten, Nova Arianto optimistis Garuda Muda dapat tampil kompetitif di Piala Dunia U-17 2025, membawa harapan besar bagi pecinta sepak bola Tanah Air.

  • Related Posts

    Jay Idzes Menandatangani Kontrak Hingga 2029 Bersama U.S. Sassuolo Calcio

    Pada Sabtu, 9 Agustus 2025, dunia sepak bola Indonesia kembali mencatat sejarah baru dengan resmi bergabungnya kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes, ke klub Serie A Italia, U.S. Sassuolo Calcio. Transfer…

    Kesalahan Umum Bettor Parlay di Agen BolaQiuQiu dan Cara Hindarinya

    Taruhan mix parlay di Agen BolaQiuQiu menawarkan peluang keuntungan besar dengan modal kecil, menjadikannya favorit para bettor di Indonesia. Namun, banyak pemain, baik pemula maupun berpengalaman, sering terjebak dalam kesalahan…

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *