
BolaQiuQiu – Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) menjadi saksi pertandingan pembuka Grup A Piala Presiden 2025 yang penuh gengsi antara Oxford United melawan Liga Indonesia All-Star. Laga yang berlangsung pada Minggu malam (6/7/2025) ini berakhir dengan kemenangan telak Oxford United 6-3, menyuguhkan sembilan gol yang memanjakan lebih dari 41 ribu penonton yang memadati stadion. Pertandingan ini mencatat rekor jumlah penonton terbanyak untuk ajang Piala Presiden, menunjukkan antusiasme luar biasa masyarakat Indonesia terhadap sepak bola internasional.
Oxford United, klub asal Inggris yang kini berkompetisi di EFL Championship, tampil dominan sejak menit awal. Pelatih Gary Rowett menurunkan skuad terbaiknya, termasuk striker Timnas Indonesia Ole Romeny sebagai starter, sementara bintang muda Marselino Ferdinan memulai laga dari bangku cadangan. Baru empat menit pertandingan berjalan, Mark Harris membuka keunggulan Oxford melalui gol cepat hasil umpan silang Matt Phillips. Gol ini seolah menjadi sinyal bahwa tim tamu datang dengan misi serius untuk mengamankan kemenangan di turnamen pramusim ini.
Liga Indonesia All-Star, yang diasuh pelatih Rahmad Darmawan, tidak tinggal diam. Tim yang berisi pemain terbaik BRI Liga 1 2024/2025, seperti Reza Arya Pratama, Hansamu Yama, Witan Sulaeman, dan Septian David Maulana, memberikan perlawanan sengit. Pada menit ke-14, Riko Simanjuntak menyamakan kedudukan menjadi 1-1 melalui aksi individu cemerlang, memicu sorak-sorai penonton di SUGBK. Namun, kegembiraan itu tidak bertahan lama. Mark Harris kembali mencetak gol pada menit ke-30, diikuti oleh gol Michal Helik jelang babak pertama usai, membuat Oxford memimpin 3-1 saat turun minum.
Oxford United vs All-Star Liga 1 Indonesia
Memasuki babak kedua, Oxford United semakin menggila. Tiga gol tambahan dicetak secara beruntun oleh Tom Bradshaw (menit 53), Przemyslaw Placheta (menit 56), dan Brian De Keersmaecker (menit 68), memperlebar keunggulan menjadi 6-1. Lini belakang All-Star tampak kewalahan menghadapi transisi cepat dan organisasi permainan Oxford yang sangat rapi. Meski demikian, semangat juang tim All-Star patut diacungi jempol. Rizky Dwi Febrianto mencetak gol balasan pada menit ke-76 melalui tembakan jarak jauh yang mengejutkan kiper Oxford, Matt Ingram. Tak lama berselang, Eksel Runtukahu memanfaatkan kelengahan lini belakang Oxford untuk memperkecil skor menjadi 6-3 pada menit ke-81.

Meski kalah telak, pelatih Rahmad Darmawan menyebut ada dua masalah utama yang membuat timnya kewalahan: kurangnya waktu persiapan untuk menyatukan chemistry pemain dan kelemahan dalam transisi bertahan. “Kami tim dadakan, tapi semangat pemain luar biasa. Ini pengalaman berharga untuk menghadapi tim sekelas Oxford,” ujarnya usai laga. Ia juga menyiratkan kritik kepada PSSI terkait pentingnya pengembangan sepak bola dari level akar rumput untuk meningkatkan daya saing.
Di kubu Oxford, Ole Romeny menjadi sorotan dengan aksi juggling-nya yang memukau penonton, meski ia dan Marselino Ferdinan gagal mencetak gol. Rowett memuji atmosfer SUGBK yang disebutnya seperti laga final, berbeda dengan pengalaman di Inggris. “Suporter Indonesia luar biasa. Ini pengalaman fantastis bagi kami,” katanya. bolaqiuqiu
Kemenangan ini menempatkan Oxford United di puncak klasemen Grup A dengan tiga poin. Mereka akan menghadapi Arema FC pada 10 Juli di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung. Sementara itu, Liga Indonesia All-Star akan berusaha bangkit di laga berikutnya untuk menjaga peluang lolos ke babak selanjutnya. Pertandingan ini tidak hanya menjadi hiburan berkualitas, tetapi juga pembelajaran bagi sepak bola Indonesia untuk terus berkembang di panggung internasional.