
Jakarta, 28 Juli 2025 – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan komitmen kuatnya untuk menyelesaikan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dalam kurun waktu tiga tahun. Pernyataan ini disampaikan dalam pidato kenegaraan di acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian PUPR di Jakarta, Senin (28/7/2025). Presiden ke-8 Indonesia ini menekankan bahwa IKN bukan hanya proyek infrastruktur, tetapi simbol transformasi bangsa menuju Indonesia Emas 2045.
Sejak dilantik pada Oktober 2024, Prabowo telah menjadikan IKN sebagai salah satu prioritas utama pemerintahannya. Dalam pidatonya, ia menegaskan bahwa pembangunan IKN harus selesai sesuai target, dengan fokus pada penyelesaian infrastruktur inti seperti istana kepresidenan, gedung DPR, dan fasilitas publik esensial lainnya dalam tiga tahun ke depan. “Saya tidak mau ada alasan untuk keterlambatan. IKN adalah wajah baru Indonesia, dan dunia sedang menatap kita. Kita harus buktikan bahwa Indonesia mampu membangun kota masa depan yang berkelanjutan,” ujar Prabowo dengan nada tegas.
Presiden Prabowo Komitmen Target IKN Harus Beres 3 Tahun
Pembangunan IKN akan Dikebut 3 Tahun Rampung
IKN, yang terletak di Kalimantan Timur, dirancang sebagai ibu kota modern yang berbasis pada konsep kota pintar dan ramah lingkungan. Proyek ini mencakup pembangunan infrastruktur hijau, sistem transportasi cerdas, dan fasilitas energi terbarukan. Menurut Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono, hingga Juli 2025, progres pembangunan telah mencapai 65%, dengan beberapa fasilitas utama seperti Bendungan Sepaku Semoi dan jaringan jalan utama telah beroperasi. Namun, tantangan seperti pendanaan, logistik, dan relokasi penduduk masih menjadi hambatan yang perlu diatasi.
Prabowo menegaskan bahwa pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 90 triliun untuk tahun 2025, dengan tambahan investasi dari sektor swasta domestik dan asing. “Kami mengundang investor global, tetapi dengan syarat: proyek ini harus mengutamakan tenaga kerja Indonesia dan memperhatikan kelestarian lingkungan,” katanya. Ia juga menyebutkan bahwa kerja sama dengan beberapa negara, seperti Singapura dan Uni Emirat Arab, telah menghasilkan komitmen investasi signifikan untuk pembangunan pusat teknologi dan kawasan ekonomi khusus di IKN.
Dalam upaya mempercepat pembangunan, Prabowo memerintahkan Kementerian PUPR untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi modern, seperti konstruksi modular dan digitalisasi manajemen proyek. Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menyatakan bahwa pihaknya telah menerapkan sistem Building Information Modeling (BIM) untuk memastikan efisiensi dan akurasi dalam pembangunan. “Kami juga mempercepat pembangunan hunian untuk ASN dan masyarakat, sehingga proses pemindahan ibu kota bisa dimulai bertahap pada 2026,” ungkap Basuki.
Namun, komitmen ambisius ini tidak luput dari sorotan. Beberapa kalangan, termasuk ekonom senior Faisal Basri, mempertanyakan kelayakan target tiga tahun mengingat kompleksitas proyek dan dinamika ekonomi global. Faisal menilai bahwa pemerintah perlu lebih transparan terkait sumber pendanaan dan dampak ekologis pembangunan IKN terhadap ekosistem Kalimantan. “Tiga tahun adalah target yang sangat optimistis. Pemerintah harus memastikan bahwa percepatan ini tidak mengorbankan kualitas dan keberlanjutan,” ujarnya.
Merespons kritik tersebut, Prabowo menegaskan bahwa pemerintah telah membentuk satuan tugas khusus untuk memantau dampak lingkungan dan sosial. Ia juga menjamin bahwa pembangunan IKN akan melibatkan masyarakat lokal, termasuk suku adat, untuk memastikan manfaat ekonomi merata. “Kami tidak hanya membangun kota, tetapi juga masa depan bangsa yang inklusif dan adil,” tegasnya.
Dengan target penyelesaian dalam tiga tahun, pemerintah berencana memulai pemindahan ibu kota secara bertahap mulai 2026, dengan prioritas pada aparatur sipil negara (ASN) dan sektor strategis. Prabowo optimistis bahwa IKN akan menjadi kebanggaan nasional dan pusat gravitasi baru bagi perekonomian Indonesia. “Tiga tahun dari sekarang, dunia akan melihat Ibu Kota Nusantara berdiri megah sebagai simbol kemajuan Indonesia,” tutupnya dengan penuh keyakinan. bolaqiuqiu
Pernyataan tegas Prabowo ini menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah tidak main-main dalam mewujudkan visi IKN. Namun, keberhasilan target ini akan sangat bergantung pada koordinasi lintas sektor, transparansi, dan dukungan masyarakat luas.