New York, 21 September 2025 – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional John F. Kennedy, New York, Minggu malam waktu setempat (Senin pagi WIB), untuk menghadiri Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) ke-80. Kedatangan ini menandai debut bersejarah Prabowo di panggung multilateral terbesar dunia, sekaligus menegaskan komitmen Indonesia dalam diplomasi global pasca-pilpres 2024. Pesawat Indonesia-1 mendarat pukul 20.30 waktu setempat setelah stopover di Tokyo, Jepang, di mana Prabowo sempat mengunjungi Indonesia Pavilion di Expo 2025 Osaka.
Kunjungan ini dimulai dari keberangkatan di Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Jumat malam (19/9/2025). Disambut Menteri Luar Negeri Sugiono dan Duta Besar RI untuk PBB Umar Hadi, Prabowo langsung menuju penginapan resmi delegasi Indonesia di Manhattan. “Kedatangan Bapak Presiden menunjukkan Indonesia kembali aktif di forum internasional. Ini adalah momen strategis untuk menyuarakan kepentingan nasional,” ujar Sugiono dalam pernyataan singkat di bandara. Delegasi Indonesia yang dipimpin Prabowo mencakup menteri-menteri kunci seperti Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang dijadwalkan hadir di sesi bilateral.
Preside Prabowo Tiba di New York Untuk Hadiri Sidang Umum PBB
UNGA ke-80, yang berlangsung 22-30 September 2025 di markas besar PBB, menjadi ajang bagi 193 negara anggota membahas isu krusial seperti perubahan iklim, perdamaian global, dan reformasi multilateralisme. Prabowo dijadwalkan berpidato pada 23 September, sebagai pembicara ketiga setelah Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva dan Presiden AS Donald Trump. Pidato berdurasi 15 menit ini akan menyoroti dinamika global, termasuk isu Palestina yang mendesak dan serangan terbaru terhadap Qatar. Selain itu, Prabowo akan mendorong visi Astacita, reformasi sistem multilateral, serta peran negara-negara Global Selatan berlandaskan Semangat Bandung. “Indonesia ingin memimpin diskusi tentang ketidakadilan global, khususnya Palestina yang harus mendapat dukungan penuh,” tambah Dirjen Informasi Luar Negeri Kemlu Tri.
Agenda Prabowo padat. Selain pidato utama, ia akan menghadiri Sidang Tingkat Tinggi tentang Penyakit Tidak Menular (NCDs) pada 25 September, di mana kepala negara menetapkan deklarasi politik baru untuk kesehatan mental hingga 2030. Bilateral meeting juga menjadi sorotan: negosiasi dengan Trump sedang digodok, potensial membahas perdagangan bebas dan investasi AS di IKN. “Ada kemungkinan pertemuan Prabowo-Trump minggu depan, mungkin sambil main golf seperti yang pernah dijanjikan,” canda Prabowo saat keberangkatan, mengingat obrolan Juli lalu. Selain itu, pertemuan dengan Sekjen PBB Antonio Guterres dan pemimpin negara BRICS diharapkan memperkuat posisi Indonesia di G20 dan ASEAN.
Kunjungan ini krusial bagi Indonesia yang absen dari UNGA sejak 2014 di era Susilo Bambang Yudhoyono. Sebagai negara berpenduduk keempat terbesar dunia, Indonesia ingin merebut kembali peran sentral di PBB. Analis internasional menilai, debut Prabowo bisa jadi momentum untuk dorong resolusi Palestina dan reformasi Dewan Keamanan PBB, di mana Indonesia mendukung penambahan kursi tetap bagi negara berkembang. “Prabowo membawa energi baru; pidatonya bisa jadi game changer bagi Global Selatan,” kata pakar diplomasi Andi Widjajanto, mantan Wakil Menteri Pertahanan. bolaqiuqiu
Reaksi publik Indonesia positif. Di X, tagar #PrabowoUNGA trending dengan jutaan views, netizen bangga atas kembalinya “suara Nusantara” di dunia. “Akhirnya RI aktif lagi! Dukung Palestina dari NY,” tulis seorang pengguna. Namun, aktivis hak asasi meminta Prabowo angkat isu Papua dan lingkungan di pidato. Di sisi ekonomi, kedatangan ini berpotensi bawa investasi, sejalan visi generasi emas 2045.
Kunjungan berakhir 26-27 September, dengan Prabowo kembali ke Jakarta untuk lanjutkan agenda domestik seperti program makan siang gratis. Secara keseluruhan, kehadiran di New York ini bukan hanya formalitas, tapi afirmasi kepemimpinan Prabowo di panggung dunia. Seperti kata Umar Hadi, “Ini kembalinya Indonesia sebagai pemimpin global.” Dengan isu mendesak seperti Palestina dan Qatar, pidato Prabowo ditunggu dunia.
