adminJakarta, 5 November 2025 – Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI akhirnya memutuskan bahwa anggota DPR RI sekaligus publik figur, Uya Kuya, tidak terbukti melanggar aturan etik sebagai anggota dewan. Putusan ini dibacakan dalam sidang pleno MKD di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Selasa (4/11).
Kasus ini bermula dari laporan masyarakat yang menilai Uya Uya, yang kini duduk sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), telah melanggar etika lantaran melakukan kegiatan yang dianggap tidak mencerminkan martabat anggota dewan. Dalam laporan tersebut, Uya disebut melakukan aktivitas komersial di media sosial yang dinilai bertentangan dengan tugas dan tanggung jawabnya sebagai wakil rakyat.
Namun, setelah melalui serangkaian pemeriksaan dan klarifikasi, MKD memutuskan bahwa tidak ada pelanggaran yang dilakukan oleh Uya. Ketua MKD DPR RI, Habib Aboe Bakar Alhabsyi, dalam konferensi pers usai sidang menyatakan bahwa hasil investigasi menyimpulkan aktivitas Uya Uya tidak melanggar ketentuan dalam Peraturan DPR RI Nomor 1 Tahun 2015 tentang Kode Etik Anggota DPR.
“Berdasarkan fakta dan bukti yang dikumpulkan, serta keterangan dari terlapor dan saksi-saksi, MKD memutuskan bahwa Saudara Uya Kuya tidak terbukti melakukan pelanggaran etik. Kegiatan yang bersangkutan di media sosial tidak bertentangan dengan tugas dan fungsinya sebagai anggota DPR,” ujar Aboe Bakar.
Dalam penjelasan lebih lanjut, MKD menilai bahwa aktivitas Uya di media sosial bersifat personal dan tidak menggunakan fasilitas negara. Selain itu, Uya juga dinilai tidak menyalahgunakan jabatannya untuk kepentingan pribadi. “Selama tidak ada penyalahgunaan wewenang, tidak menggunakan fasilitas jabatan, dan tidak menyinggung norma hukum maupun etika publik, maka hal tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai pelanggaran,” tambah Aboe.
Uya Uya sendiri menyambut baik keputusan MKD tersebut. Dalam keterangannya kepada awak media, ia mengaku lega dan berterima kasih kepada MKD yang telah bekerja secara profesional dan objektif. “Saya dari awal yakin bahwa saya tidak melanggar aturan. Saya hanya berusaha tetap berinteraksi dengan masyarakat, termasuk melalui media sosial. Bagi saya, itu cara modern untuk mendengar aspirasi rakyat,” ujar Uya.
Ia juga menegaskan bahwa selama menjadi anggota DPR, dirinya berkomitmen penuh menjalankan tugas legislatif, pengawasan, dan pelayanan terhadap masyarakat. “Saya memang dikenal sebagai entertainer, tapi kini saya punya tanggung jawab sebagai wakil rakyat. Saya ingin membuktikan bahwa seorang publik figur juga bisa bekerja serius di dunia politik,” tambahnya.
Keputusan ini juga mendapat tanggapan positif dari rekan-rekan sesama anggota dewan. Beberapa anggota DPR menyebut putusan MKD sebagai langkah yang adil dan proporsional. Menurut mereka, selama tidak ada penyalahgunaan jabatan, anggota DPR tetap memiliki hak untuk berkegiatan di luar parlemen selama tidak mengganggu tugas utamanya.
Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Dr. Rudi Harahap, menilai keputusan MKD tersebut dapat menjadi preseden penting. “Kasus Uya Uya ini menunjukkan bahwa MKD bisa bersikap objektif dalam memisahkan urusan pribadi dan jabatan publik. Ini penting untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap lembaga legislatif,” ujarnya. bolaqiuqiu
Dengan putusan ini, Uya Uya dapat kembali fokus menjalankan tugasnya sebagai anggota DPR RI tanpa bayang-bayang kontroversi. MKD pun berharap keputusan ini menjadi pengingat bagi seluruh anggota dewan untuk tetap berhati-hati dalam menjaga integritas dan citra lembaga, sekaligus menegaskan bahwa setiap laporan etik akan ditangani secara adil, transparan, dan profesional.
