Latihan militer bersama antara Republik Indonesia (RI) dan Amerika Serikat (AS), yang dikenal sebagai Super Garuda Shield, kembali digelar pada Agustus 2025. Latihan tahunan ini, yang pertama kali dimulai pada 2007 sebagai latihan bilateral, kini telah berkembang menjadi salah satu latihan militer multinasional terbesar di kawasan Indo-Pasifik. Melibatkan lebih dari 20 negara, termasuk Indonesia, AS, Jepang, Australia, Inggris, dan Singapura, Super Garuda Shield 2025 bertujuan untuk memperkuat interoperabilitas, kesiapan tempur, dan hubungan antarnegara dalam menjaga stabilitas regional. Artikel ini akan mengulas pentingnya latihan ini serta apa yang diharapkan pada edisi Agustus 2025.

Sejarah dan Perkembangan Garuda Shield

Garuda Shield awalnya adalah latihan bilateral antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Angkatan Bersenjata AS, yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan militer dan kerja sama dalam operasi penjaga perdamaian di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sejak 2007, latihan ini diadakan setiap tahun di berbagai lokasi di Indonesia, seperti Jawa Timur, Sumatra Selatan, dan Kalimantan Timur. Pada 2022, latihan ini ditingkatkan menjadi Super Garuda Shield, mencerminkan skala yang lebih besar dengan partisipasi multinasional dan fokus pada operasi lintas domain, termasuk darat, laut, udara, dan siber.

Pada 2024, Super Garuda Shield melibatkan lebih dari 5.500 personel dari berbagai negara, dengan sekitar 1.000 prajurit TNI dan 1.800 prajurit AS sebagai kekuatan utama. Latihan ini mencakup berbagai kegiatan, mulai dari latihan tempur darat, operasi amfibi, hingga simulasi serangan siber (CYBEREX), yang pertama kali diadakan pada 2024 atas permintaan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Edisi 2025 diharapkan akan mempertahankan skala besar ini dengan penambahan elemen baru untuk menghadapi tantangan keamanan modern.

RI-AS Menggelar Kembali Latihan Militer Garuda Shield Bulan Agustus

Fokus dan Aktivitas Latihan

Super Garuda Shield 2025 akan berlangsung selama dua minggu di beberapa lokasi di Indonesia, termasuk Jawa Timur dan Sumatra. Latihan ini mencakup berbagai skenario operasional yang dirancang untuk meningkatkan kesiapan tempur dan koordinasi antarnegara. Beberapa aktivitas utama meliputi:

• Latihan Tempur Lintas Domain
  Latihan ini mencakup manuver di medan sulit seperti hutan, operasi pendaratan amfibi dari laut ke darat, serta latihan terjun payung siang dan malam. Simulasi serangan gabungan (joint strike) juga akan melibatkan aset udara seperti pesawat F-16, artileri roket, dan tank.
• Latihan Siber (CYBEREX)
  Mengingat ancaman siber yang semakin meningkat, Super Garuda Shield 2025 akan melanjutkan latihan siber yang diperkenalkan pada 2024. Tim multinasional akan berlatih mengidentifikasi, bertahan, dan menangani ancaman siber terhadap operasi militer.
• Latihan Komando dan Staf (STAFFEX)
  Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan di bawah tekanan melalui simulasi skenario pertempuran dan koordinasi di pusat operasi gabungan (Joint Operations Center).
• Proyek Kemanusiaan
  Selain latihan militer, Super Garuda juga mencakup proyek sipil-militer seperti renovasi sekolah, pembangunan jalan, dan penyediaan layanan medis serta dental bagi masyarakat lokal. Pada 2024, proyek serupa dilakukan di Jawa Timur, termasuk renovasi sekolah dasar dan distribusi makanan serta obat-obatan.

Pentingnya Super Garuda Shield

Latihan ini bukan hanya tentang kesiapan militer, tetapi juga diplomasi pertahanan. Menurut pengamat militer Khairul Fahmi, hal ini menunjukkan komitmen Indonesia dan AS untuk menjaga kepentingan nasional dan stabilitas regional. Dengan melibatkan banyak negara, latihan ini memperkuat hubungan di kawasan Indo-Pasifik, mendukung visi Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Kolonel Frega Wenas Inkiriwang, komandan satuan tugas gabungan TNI, menekankan bahwa latihan ini memungkinkan prajurit untuk belajar taktik, teknik, dan prosedur baru, sekaligus membangun kepercayaan antarnegara.

Latihan ini juga mencerminkan kemitraan strategis komprehensif antara Indonesia dan AS, yang ditingkatkan pada 2023 untuk mencakup kerja sama ekonomi, energi bersih, dan keamanan. Dengan meningkatnya ketegangan geopolitik di kawasan, seperti konflik di Laut China Selatan, Super Garuda Shield menjadi platform penting untuk mempersiapkan tanggapan kolektif terhadap krisis, baik konflik maupun bencana alam. bolaqiuqiu

Harapan untuk 2025

Pada Agustus 2025, Super Garuda Shield diharapkan akan melibatkan lebih banyak negara pengamat dan memperluas skenario latihan untuk mencakup ancaman hibrida, seperti kombinasi serangan siber dan konvensional. Fokus pada interoperabilitas lintas domain akan semakin ditingkatkan, dengan penekanan pada integrasi teknologi modern seperti drone dan sistem komunikasi canggih. Selain itu, keterlibatan masyarakat lokal melalui proyek kemanusiaan akan terus menjadi bagian integral, memperkuat hubungan antara militer dan komunitas.

Super Garuda Shield 2025 adalah bukti komitmen Indonesia dan AS, bersama negara-negara mitra, untuk menjaga keamanan dan stabilitas di Indo-Pasifik. Dengan latihan tempur lintas domain, simulasi siber, dan proyek kemanusiaan, latihan ini tidak hanya meningkatkan kesiapan militer, tetapi juga mempererat hubungan antarnegara dan masyarakat. Digelar kembali pada Agustus 2025, Super Garuda Shield akan terus menjadi simbol kerja sama multinasional yang kuat dan relevan dalam menghadapi tantangan keamanan global.