
Piala Presiden 2025 resmi bergulir, menandai dimulainya turnamen pramusim sepak bola paling bergengsi di Indonesia. Diselenggarakan oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), turnamen ini menghadirkan sejumlah keunikan yang membuatnya berbeda dari edisi-edisi sebelumnya. Dengan format baru, kehadiran klub internasional, dan antusiasme publik yang luar biasa, Piala Presiden 2025 menjadi sorotan pecinta sepak bola Tanah Air. Berikut adalah serba-serbi keunikan turnamen yang patut disimak.
Format Baru dengan Peserta Terbatas
Piala Presiden 2025 hadir dengan format yang lebih ramping dibandingkan edisi sebelumnya. Jika pada tahun 2017 hingga 2019 turnamen ini diikuti hingga 20 tim, kali ini hanya ada enam tim peserta, menjadikannya edisi dengan jumlah peserta paling sedikit sepanjang sejarah. Keenam tim tersebut terbagi dalam dua grup: Grup A berisi Liga Indonesia All Star, Arema FC, dan Oxford United (Inggris), sedangkan Grup B dihuni Persib Bandung, Dewa United, dan Port FC (Thailand). Format ini menggunakan sistem round-robin di fase grup, di mana juara grup akan melaju ke final, dan runner-up memperebutkan posisi ketiga. Tujuannya adalah menciptakan kompetisi yang lebih ketat dan kompetitif, memberikan kesempatan optimal bagi setiap tim untuk menunjukkan kualitas terbaik mereka.
Kehadiran Klub Internasional
Salah satu daya tarik utama Piala Presiden 2025 adalah partisipasi dua klub internasional, Oxford United dari kasta kedua Liga Inggris dan Port FC dari Liga Thailand. Keikutsertaan klub asing ini tidak hanya menambah gengsi turnamen, tetapi juga menjadi ajang pembuktian bagi klub-klub lokal untuk mengukur kekuatan mereka di level internasional. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyebutkan bahwa kehadiran klub asing ini merupakan bentuk apresiasi terhadap kerja sama mereka dalam membina pemain Indonesia, seperti Marselino Ferdinan dan Ole Romeny yang bermain untuk Oxford United. Laga pembuka antara Oxford United dan Liga Indonesia All Star di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada pukul 19.30 WIB, menjadi sorotan utama hari ini.
Liga Indonesia All Star: Panggung Pemain Lokal
Keunikan lainnya adalah kehadiran tim Liga Indonesia All Star, yang diisi oleh 30 pemain terbaik Liga 1, dipilih melalui voting suporter yang diselenggarakan oleh Emtek Group. Tim ini dilatih oleh Rahmad Darmawan, pelatih berpengalaman yang pernah membawa Persipura Jayapura dan Sriwijaya FC meraih gelar juara. Keberadaan tim ini bertujuan untuk mempromosikan talenta lokal dan memberikan kesempatan kepada pemain muda untuk bersinar di panggung nasional. Namun, pemain Persija Jakarta, Witan Sulaeman, menyampaikan kritik bahwa jumlah peserta turnamen yang terbatas membuat tidak semua pemain Liga Indonesia bisa merasakan atmosfer kompetisi ini.
Hadiah Besar dan Dukungan Publik
Piala Presiden 2025 menawarkan total hadiah sebesar Rp11,5 miliar, dengan rincian Rp5,5 miliar untuk juara, Rp3 miliar untuk runner-up, Rp2 miliar untuk peringkat ketiga, dan Rp1 miliar untuk peringkat keempat. Hadiah ini meningkat Rp250 juta dari edisi sebelumnya, menambah motivasi tim untuk berprestasi. Selain itu, antusiasme publik juga terlihat dari penjualan tiket yang mencapai hampir 20.500 lembar, terutama di Bandung dan Jakarta. Erick Thohir menyatakan bahwa dukungan penonton menjadi semangat tambahan untuk memajukan sepak bola nasional.
Venue dan Siaran Langsung
Turnamen ini digelar di dua stadion, yaitu SUGBK untuk laga pembuka dan Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, untuk pertandingan selanjutnya hingga final pada 14 Juli 2025. Siaran langsung disiarkan oleh Indosiar, Vidio, dan Nex Parabola, memastikan aksesibilitas bagi penggemar di seluruh Indonesia. Upacara pembukaan yang megah di SUGBK, yang dihadiri Presiden Prabowo Subianto, menambah kemeriahan acara ini.
Peluang Regenerasi dan Pembuktian
Piala Presiden 2025 bukan sekadar ajang pemanasan menjelang Liga 1 2025/2026, tetapi juga panggung untuk regenerasi pemain. Erick Thohir menekankan pentingnya memberikan kesempatan kepada pemain muda, seperti yang terlihat bolaqiuqiu pada adaptasi Marselino Ferdinan dan Ole Romeny di Oxford United. Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, juga menyatakan kesiapan timnya meski tanpa beberapa pemain kunci yang sedang bergabung dengan Timnas U-23.
Dengan segala keunikannya, Piala Presiden 2025 menjanjikan pertandingan seru dan kompetitif. Mulai dari laga pembuka Oxford United vs Liga Indonesia All Star hingga duel Persib Bandung vs Port FC, turnamen ini menjadi cerminan kemajuan sepak bola Indonesia di kancah internasional.