Sejak pengumuman bahwa Piala Dunia 2026 (World Cup 2026) akan diperluas menjadi 48 tim, harapan beberapa negara yang selama ini bermain di level menengah atau bawah dunia menjadi bangkit. Namun, bagi Timnas Indonesia dengan peringkat dunia sekitar 119—menurut data terbaru menyebut Indonesia berada di posisi 119 dengan 1.157,98 poin. Mimpi untuk lolos ke Piala Dunia 2026 tetap harus diakui sebagai sesuatu yang sangat menantang.
1. Realitas peringkat dan gap kualitas
Peringkat FIFA memang bukan segala-galanya, namun ia memberikan gambaran kasar tentang posisi relatif sebuah tim nasional di panggung internasional. Timnas Indonesia yang berada di posisi ke-119 secara global menunjukkan bahwa secara konsisten di banyak laga internasional, performa tim masih tertinggal dibandingkan banyak negara lain. Ketika lawan-lawan kualifikasi berasal dari Asia yang memiliki ranking jauh lebih baik, misalnya tim-tim seperti Jepang, Australia, atau Arab Saudi, maka gap kualitas pun menjadi nyata.
Dalam skema kualifikasi Asia untuk Piala Dunia 2026, kompetisinya sangat keras. Meski jumlah slot bertambah (delapan slot plus playoff untuk konfederasi Asia) seperti yang dilaporkan oleh beberapa media. Namun, negara-negara yang sering lolos ke Piala Dunia sudah memiliki kualifikasi rutin, kualitas pemain, infrastruktur, dan pengalaman yang jauh lebih banyak.
Target Timnas Lolos Piala Dunia 2026 Dipertanyakan karena Ranking
2. Hambatan struktural yang masih membayangi
Selain gap kualitas antartim, ada pula hambatan struktural yang harus dihadapi Timnas Indonesia. Infrastruktur sepak bola tingkat nasional — mulai dari pembinaan usia muda, liga domestik, fasilitas latihan, hingga dukungan finansial dan manajemen tim nasional — masih jauh dari standar terbaik di Asia. Ketika kompetisi sehari-hari (liga, klub) belum menghasilkan banyak talenta yang matang untuk tampil di level internasional, otomatis kualitas tim nasional akan terbatas.
3. Tantangan jalur kualifikasi yang tak mudah di Asia
Meskipun Piala Dunia 2026 memberikan banyak peluang lewat perluasan peserta, jalur kualifikasi Asia tetap ketat. Negara-negara Asia yang berada di peringkat tinggi akan menjadi pesaing utama. Untuk sebuah tim yang secara statistik berada di luar top-100 dunia seperti Indonesia, harus melewati beberapa fase dan mengalahkan tim yang secara tradisi lebih kuat. Ini berarti peluang lolos secara realistis masih kecil.
Belum lagi faktor pertandingan tandang, kondisi mental pemain, konsistensi hasil, serta tekanan besar dari publik dan media — semuanya menjadi tantangan tersendiri.
4. Harapan vs realitas: mimpi bukan tipuan tetapi harus realistis
Tentu saja, mimpi tidak pernah salah — publik Indonesia berhak berharap dan menginginkan Timnas tampil di Piala Dunia. Namun, harapan tersebut harus dibarengi dengan kesadaran bahwa saat ini posisi Timnas masih memerlukan lompatan besar agar bisa bersaing secara global. Jika kita terus-menerus mengukur dengan standar “cukup lolos ke Piala Dunia” tanpa perubahan nyata di banyak aspek, maka pengecekan realitas diperlukan agar tidak berakhir dengan kekecewaan. bolaqiuqiu
5. Jalan ke depan: strategi jangka panjang
Biarpun peluang ke Piala Dunia 2026 sangat kecil bagi Timnas Indonesia di ranking 119, bukan berarti harus menyerah. Justru inilah saatnya melakukan evaluasi dan memperkuat pondasi untuk masa depan, agar mimpi ke Piala Dunia bukan hanya untuk 2026 tapi untuk generasi berikutnya. Beberapa strategi yang bisa diperkuat:
- Peningkatan pembinaan usia muda dan pengembangan talenta secara sistematis.
- Memperkuat liga domestik agar klub-klub dapat memproduksi pemain yang siap tampil di level internasional.
- Meningkatkan eksposur ke kompetisi internasional (liga atau turnamen persahabatan) agar pemain terbiasa tekanan dan standar tinggi.
- Manajemen tim nasional dan federasi harus memiliki perencanaan jangka panjang, bukan hanya target sesaat.
- Fokus pada hasil kecil namun konsisten: kemenangan di laga kualifikasi, menjaga poin agar ranking naik ke top-100 dan seterusnya — karena peringkat yang lebih baik akan memudahkan jalur kualifikasi.
Kesimpulannya: Mimpi Timnas Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia 2026 tidaklah realistis dalam jangka pendek, mengingat posisi peringkat dunia yang masih 119 dan banyak tantangan yang harus dihadapi. Namun, ini bukan alasan untuk menyerah — melainkan menjadi sinyal bahwa perubahan besar dan kerja keras sistemik dibutuhkan agar mimpi itu bisa menjadi kenyataan di masa mendatang.