
Federasi Bola Voli Dunia (FIVB) secara resmi mendiskualifikasi tim nasional voli putri Vietnam U‑21 dari Kejuaraan Dunia Voli Putri U‑21 2025 yang digelar di Surabaya, Indonesia, pada 7–17 Agustus 2025. Putusan ini mencuat akibat temuan adanya pemain yang tidak memenuhi syarat, yang berdampak besar pada klasemen dan jalan tol tim-tim lain menuju fase gugur.
Temuan dan Langkah Disipliner FIVB
Menurut pernyataan resmi FIVB, hasil investigasi menegaskan bahwa dua pemain timnas Vietnam terbukti tidak memenuhi kualifikasi sebagaimana diatur pada Pasal 12.2 Peraturan Disiplin FIVB 2023. Akibat pelanggaran tersebut, Panel Sub‑Komite Disiplin FIVB memutuskan bahwa semua pertandingan yang melibatkan pemain tidak sah tersebut dinyatakan hangus (forfeit) dan pemain yang bersangkutan dicoret dari kejuaraan dengan segera.
FIVB juga menyatakan bahwa kasus ini akan dirujuk ke Panel Disiplin FIVB untuk evaluasi lanjut terkait potensi sanksi di luar kejuaraan. Federasi Bola Voli Vietnam (VFV) dan para pemain yang bersangkutan akan diminta memberikan klarifikasi secara tertulis.
FIVB Mendiskualifikasi Timnas Voli Putri Vietnam U21 Kejuaraan Dunia
Identitas Pemain yang Dihapus dan Implikasinya
Media menyebut nama dua pemain yang tidak diturunkan dalam laga terakhir Vietnam lawan Puerto Rico, yaitu Dang Thi Hong dan Nguyen Phuong Quynh. Keduanya tidak memenuhi syarat gender menurut hasil tes yang dilakukan FIVB.
Hampir semua hasil pertandingan Vietnam di Pool A dibatalkan – yakni melawan Indonesia, Serbia, Kanada, dan Argentina – dengan perhitungan pertandingan dinyatakan kalah WO (walkover). Satu-satunya hasil sah yang diakui hanyalah kemenangan atas Puerto Rico di laga terakhir, karena saat itu kedua pemain tersebut tidak diturunkan. Karenanya, Vietnam yang awalnya berstatus runner-up Grup A pun diturunkan ke posisi terbawah klasemen.
Dampak bagi Timnas Indonesia dan Tim Lainnya
Keputusan ini memberikan angin segar bagi tim-tim lain di Pool A, khususnya Indonesia U-21. Awalnya, Indonesia finis di posisi kelima dan sempat dipastikan tidak lolos ke babak 16 besar. Namun karena diskualifikasi Vietnam, posisi Indonesia naik ke peringkat keempat dan otomatis mendapatkan tiket ke fase gugur.
Pelatih Indonesia, Marcos Sugiyama, menyampaikan rasa bangganya meski timnya sempat terpojok oleh berbagai kekalahan. Ia menyebut bahwa perjuangan tim, yang berhasil terjalin kurang dari lima bulan, telah membuktikan hasil meski sempat tersingkir.
Tanggapan Federasi Vietnam
VFV kemudian menyampaikan bahwa mereka telah mematuhi prosedur pendaftaran dan menyerahkan semua dokumen yang diperlukan, yang bahkan telah disetujui FIVB sebelumnya. Mereka menyatakan persyaratan tambahan yang diberlakukan para pemain belakangan ini belum pernah mereka ketahui sebelumnya. Dengan ini, VFV mengajukan laporan banding ke FIVB untuk merespons keputusan diskualifikasi tersebut. bolaqiuqiu
Kesimpulan
Kasus ini menyoroti pentingnya kepatuhan ketat terhadap regulasi kompetisi internasional, termasuk verifikasi identitas dan kesesuaian gender atlet yang bermain di sektor tertentu. FIVB telah menegakkan peraturan secara tegas, dan dampaknya menciptakan peluang baru bagi tim lain, termasuk Indonesia, yang kini melaju ke babak 16 besar.
Meski demikian, potensi sanksi tambahan bagi Vietnam masih dalam peninjauan, dan hasilnya belum diputuskan. Ke depan, keputusan akhir oleh Panel Disiplin FIVB akan memberikan kepastian lebih jauh mengenai nasib tim dan federasi tersebut.