
KRI Brawijaya-320, kapal perang fregat canggih kelas Thaon di Revel, resmi memulai perjalanan epiknya dari La Spezia, Italia, menuju Indonesia pada akhir Juli 2025. Kapal ini, yang dibeli dari galangan kapal Fincantieri melalui kontrak senilai 1,18 miliar Euro pada Maret 2024, menjadi simbol modernisasi armada TNI Angkatan Laut (TNI AL). Dengan panjang 143 meter dan kemampuan tempur multifungsi, kapal ini dijadwalkan tiba di Indonesia pada awal September 2025, mengukir tonggak sejarah baru dalam pertahanan maritim Indonesia. Artikel ini mengulas perjalanan KRI Brawijaya-320 dan maknanya bagi kejayaan laut Nusantara.
KRI Brawijaya-320, awalnya bernama Marcantonio Colonna (P433) saat dibangun untuk Angkatan Laut Italia, diserahkan kepada TNI AL pada 2 Juli 2025 dalam upacara di Muggiano, Italia, yang dipimpin oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali. Kolonel Laut (P) John David Nalasakti Sondakh dikukuhkan sebagai komandan pertama kapal ini, yang akan memperkuat Satuan Kapal Eskorta Komando Armada II (Koarmada II) di Surabaya. Sebelum berlayar, Asisten Operasi KSAL Laksamana Muda TNI Yayan Sofiyan menerima laporan kesiapan teknis kapal dan awak dari Sondakh pada 18 Juli 2025, memastikan semua sistem, logistik, dan personel siap untuk misi lintas benua.
Perjalanan KRI Brawijaya-320 dari Italia ke Indonesia bukan sekadar perpindahan kapal, melainkan misi strategis yang mengusung diplomasi pertahanan. Kapal ini akan menempuh rute melintasi samudra, menghadapi tantangan cuaca dan gelombang, dengan perkiraan waktu tempuh sekitar satu bulan. Kapal dijadwalkan singgah di Jakarta pada 4 September 2025 untuk mengisi logistik di Kolinlamil sebelum melanjutkan perjalanan ke Surabaya, tiba pada 10 September 2025. Panglima Koarmada RI Laksamana Madya TNI Denih Hendrata menegaskan bahwa persiapan pelayaran telah matang, termasuk kesiapan mesin dan awak kapal, untuk memastikan misi berjalan lancar.
KRI Brawijaya-320, bersama KRI Prabu Siliwangi-321, merupakan kapal patroli lepas pantai (OPV) terbesar yang dimiliki TNI AL, dilengkapi sistem tempur modern seperti Combat Management System (CMS) dan kemampuan Anti Air Warfare (AAW). Dengan kecepatan maksimum 32 knot dan kapasitas 171 personel, kapal ini dirancang untuk patroli, pengawasan, hingga peperangan antikapal dan antiserangan udara. Nama “Brawijaya” terinspirasi dari raja-raja Nusantara, mencerminkan harapan KSAL Muhammad Ali agar kapal ini menjadi legenda baru dalam menjaga kedaulatan laut Indonesia. Kapal ini juga menandai kerja sama strategis Indonesia-Italia di bidang pertahanan.
Proses pengambilan kapal melibatkan pelatihan intensif bagi awak di La Spezia, dipimpin oleh Laksamana Pertama TNI Sumarji Bimo Aji. Prajurit TNI AL mempelajari sistem kapal, prosedur operasional, dan pemeliharaan untuk memastikan kesiapan operasional. Pelatihan ini menjadi bagian dari modernisasi alutsista TNI AL, meningkatkan kompetensi sumber daya manusia untuk mengoperasikan teknologi canggih. Perjalanan kapal ini juga membawa misi simbolis, mengibarkan bendera Merah Putih di lautan internasional sebagai wujud kebangkitan maritim Indonesia. bolaqiuqiu
Kedatangan KRI Brawijaya-320 di Surabaya akan memperkuat Koarmada II, dengan wilayah operasi hingga perairan Papua di bawah Koarmada III. Kapal ini diharapkan mampu menjawab tantangan keamanan maritim, termasuk di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) dan Laut China Selatan. Dengan teknologi mutakhir dan persenjataan seperti SAM, SSM, dan meriam 127 mm, kapal ini menjadi tulang punggung baru armada TNI AL. Bagi penggemar taruhan bola, momen ini juga bisa dirayakan dengan mendukung pertandingan timnas atau liga favorit di BolaQiuQiu, sembari menantikan kiprah KRI Brawijaya-320 di laut Nusantara.