Paris Saint-Germain (PSG) memulai perjalanan mereka di Ligue 1 musim 2025/26 dengan kemenangan meyakinkan 2-0 atas FC Nantes dalam laga pembuka yang digelar di Parc des Princes pada 17 Agustus 2025. Dibawah asuhan pelatih Luis Enrique, Les Parisiens menunjukkan dominasi mereka dengan permainan atraktif dan gol-gol dari Bradley Barcola serta Gonçalo Ramos, mengamankan tiga poin pertama di musim baru. Kemenangan ini menjadi sinyal kuat bahwa PSG tetap menjadi kandidat utama juara Liga Perancis meski tanpa kehadiran Kylian Mbappé.
Pertandingan dimulai dengan PSG langsung mengambil alih kendali permainan. Dengan penguasaan bola mencapai 68% di babak pertama, tim tuan rumah menciptakan sejumlah peluang melalui kerja sama apik antara Vitinha dan João Neves di lini tengah. Nantes, yang mengandalkan pertahanan rapat di bawah pelatih Antoine Kombouaré, berusaha menahan gempuran dengan mengandalkan serangan balik cepat melalui Moses Simon. Namun, lini belakang PSG yang dikomandoi Marquinhos dan Lucas Beraldo tampil solid, mematahkan setiap upaya Nantes untuk mengancam gawang Gianluigi Donnarumma.
Gol pembuka PSG tercipta di menit ke-34 melalui aksi individu gemilang Bradley Barcola. Winger muda Prancis ini, yang terus menunjukkan perkembangan pesat, melewati dua bek Nantes sebelum melepaskan tembakan keras ke sudut kanan gawang Alban Lafont. Sorak sorai penonton menggema di Parc des Princes, dan gol ini seolah membuka keran permainan PSG. Seorang penggemar di X menulis, “Barcola is on fire! PSG musim ini bakal gila kalau dia main konsisten begini.” Babak pertama ditutup dengan skor 1-0, meski PSG nyaris menggandakan keunggulan melalui sundulan Ousmane Dembélé yang masih membentur tiang.
Memasuki babak kedua, PSG meningkatkan intensitas serangan. Gonçalo Ramos, yang menjadi ujung tombak utama pasca kepergian Mbappé, akhirnya mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-62. Berawal dari umpan silang presisi Lee Kang-in, Ramos menyundul bola dengan sempurna, meninggalkan Lafont tanpa peluang untuk menyelamatkan. Gol ini menegaskan ketajaman lini depan PSG yang kini lebih mengandalkan kolektivitas ketimbang ketergantungan pada satu bintang. Nantes berusaha membalas melalui peluang Matthis Abline, tetapi Donnarumma tampil cemerlang dengan dua penyelamatan krusial di menit-menit akhir.
Statistik pertandingan mencerminkan dominasi PSG. Les Parisiens melepaskan 16 tembakan (7 tepat sasaran) dibandingkan 6 tembakan milik Nantes (2 tepat sasaran). Penguasaan bola PSG mencapai 65%, dengan 8 tendangan sudut dan 85% akurasi umpan. Nantes, meski kalah, patut diacungi jempol atas perlawanan mereka, terutama di lini tengah, di mana Pedro Chirivella mampu merepotkan Neves dalam beberapa duel. Namun, kualitas individu dan kedalaman skuad PSG terbukti terlalu kuat untuk Canaries.
Kemenangan ini membawa PSG memuncaki klasemen sementara Ligue 1 dengan 3 poin, menempatkan mereka di posisi yang kuat untuk mempertahankan gelar juara yang telah mereka dominasi selama lebih dari satu dekade. Luis Enrique, dalam konferensi pers pasca-pertandingan, memuji semangat timnya: “Kami bermain dengan intensitas dan fokus. Ini baru awal, tapi saya senang dengan komitmen para pemain.” Sementara itu, fans Nantes di X menyuarakan kekecewaan, dengan salah satu akun menulis, “Melawan PSG memang berat, tapi setidaknya kami fight sampai akhir.” bolaqiuqiu
Kemenangan atas Nantes ini menjadi modal penting bagi PSG menjelang laga-laga berikutnya, termasuk ujian berat di Liga Champions yang akan segera dimulai. Dengan performa apik Barcola, Ramos, dan kedalaman skuad yang kini lebih seimbang, PSG menunjukkan bahwa mereka tetap menjadi kekuatan dominan di sepak bola Prancis. Laga ini juga membuktikan bahwa meski tanpa Mbappé, Les Parisiens mampu beradaptasi dan terus menyerang dengan gaya yang menghibur. Akankah PSG melanjutkan tren positif ini? Penggemar sepak bola di seluruh dunia pasti menantikan langkah mereka berikutnya.