Doha, 4 November 2025 – Euforia menyapa Timnas Indonesia U-17 saat mereka bersiap menyambut laga perdana di Piala Dunia U-17 FIFA 2025 di Qatar. Hari ini, Selasa malam (4/11) pukul 22.45 WIB, Garuda Muda akan berhadapan dengan Zambia di Pitch 7, Aspire Zone, Doha. Pertandingan pembuka Grup H ini menjadi momen bersejarah bagi sepak bola Indonesia, yang kali kedua lolos ke turnamen elit dunia setelah edisi 2019 di Brasil. Pelatih Nova Arianto optimistis: “Kami siap tempur. Ini bukan mimpi, tapi realitas yang harus kami raih.”
Tim asuhan Nova tiba di Doha sejak 28 Oktober lalu, setelah menempuh perjalanan panjang dari Jakarta via Singapura. Skuad berisi 21 pemain ini langsung menjalani adaptasi iklim panas gurun Qatar, dengan sesi latihan intensif di Aspire Academy. Pemain kunci seperti Evandra Florasta (kapten, gelandang serang), I Putu Panji (bek tengah), dan Fadly Alberto (penyerang) menjadi tumpuan. Tak lupa, talenta diaspora: Mike Rajasa Hoppenbrouwers (bek asal Belanda), Matthew Baker (gelandang Australia), dan Lucas Lee (penyerang Australia) menambah kedalaman. “Diaspora ini bawa pengalaman Eropa dan Australia, tapi semangat Garuda menyatukan kami,” ujar Florasta dalam konferensi pers Senin.
Grup H disebut “Grup Neraka” karena dihuni Brasil (juara 2019), Honduras, dan Zambia. Laga perdana lawan Zambia krusial; kemenangan bisa jadi modal awal sebelum bentrok Brasil pada 7 November dan Honduras pada 10 November, semua pukul 22.45 WIB. Zambia, peringkat 4 Afrika U-17, kuat di fisik dan serangan balik, tapi Indonesia unggul di kreativitas. Nova, mantan asisten Shin Tae-yong, terapkan taktik 4-3-3 fleksibel: Florasta sebagai playmaker, didukung Alberto dan Arkhan Kaka di depan. Kiper Ernando Ari jadi benteng terakhir, dengan clean sheet di kualifikasi Piala AFF U-16.
Perjalanan lolos ke Qatar tak mudah. Indonesia tembus via Piala Asia U-17 2025 di Arab Saudi, finis runner-up Grup B setelah kalahkan Yaman 2-1 dan seri 1-1 lawan Korea Selatan. Di perempat final, Garuda Muda kalahkan Uzbekistan 3-2 via adu penalti, tapi tersingkir di semifinal oleh Jepang 0-1. FIFA ranking U-17 Indonesia naik ke 45 dunia, naik 20 posisi sejak 2024. PSSI investasi besar: pemusatan latihan di Spanyol dan Kroasia, plus uji coba lawan Slavia Praha U-17 (menang 2-1) dan Dinamo Zagreb (seri 1-1). “Investasi ini buah manis. Anak-anak siap bikin kejutan,” kata Sekjen PSSI Azzurro Smitt.
Turnamen ini edisi ke-20 dengan format baru: 48 tim, 16 grup, dua teratas lolos ke babak 32 besar. Digelar 3-27 November di enam stadion Aspire Zone dan Khalifa, Qatar jadi tuan rumah kedua setelah 1995. Presiden FIFA Gianni Infantino puji Indonesia: “Asia Tenggara bangkit, Indonesia contohnya.” Di Tanah Air, euforia meledak. Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo tweet: “Hari ini, Indonesia di Piala Dunia! Dukung Garuda Muda!” Tagar #TimnasU17PialaDunia trending di X, dengan jutaan live streaming via Vidio dan RCTI+. Sekolah-sekolah gelar nonton bareng, dari Jakarta hingga Papua.
Bagi pemain, ini mimpi jadi nyata. Florasta, 16 tahun dari Barito Putera, ingat kualifikasi brutal: “Kami lapar gol, lapar kemenangan.” Zambia dipimpin coach Oswald Mungule, andalkan kecepatan winger seperti Gift Simataa, tapi lemah di duel udara – peluang bagi Alberto (tinggi 180 cm). Nova prediksi: “Zambia kuat fisik, tapi kami lebih kompak.” Cuaca Doha malam ini 28°C, angin kencang, tapi stadion ber-AC bikin nyaman. Wasit asal Singapura, Muhammad Taqi, pimpin laga; VAR siaga cegah kontroversi.
Dukungan suporter Qatarian pun melimpah. Komunitas Indonesia di Doha, sekitar 5.000 orang, siapkan yel-yel “Indonesia Juara”. Erick Thohir, Ketua PSSI, terbang ke Qatar: “Ini pesta anak muda. Menang atau kalah, mereka pahlawan.” Target minimal: satu kemenangan grup, tapi mimpi lolos 16 besar tak mustahil. Sejarah 2019, Indonesia kalah tiga laga tapi beri inspirasi. Kini, dengan skuad lebih matang, Garuda Muda siap ubah narasi. bolaqiuqiu
Laga ini tayang live global via FIFA+, dengan komentator lokal seperti Hendro Sulityo. Sponsor seperti Pertamina dan Bank Mandiri bangga: “Mereka wakili semangat bangsa.” Di akhir konferensi, Nova doakan: “Ya Allah, beri kekuatan.” Saat peluit wasit berbunyi nanti, 270 juta rakyat Indonesia berharap. Hari ini, bukan sekadar pertandingan, tapi babak baru sepak bola usia dini RI. Garuda Muda, terbang tinggi! (612 kata)